Penulis
Intisari-online.com - Seorang pria bernama Jeremy White asal Amerika adalah salah satu contoh manusia yang hidup tanpa jantung.
Diketahui White adalah seorang instruktur bertahan hidup yang telah melewati berbagai petualangan.
Termasuk hidup di padang gurun, pendaki puncak tertinggi di Amerika, memimpin tur selam scuba di Hawaii dan berenang dengan hiu.
Namun kini masalah kesehatan menjadi salah satu pukulan terbesar dalam hidupnya.
Melansir dari Dailymail pada Kamis (13/12/2018), sejak operasi lutut pada Juni 2015 ia berada di tahap akhir jantung kongestif.
Dokternya,Spokane, dari Washington, menjaganya hidup melalui pengobatan dan perawatan.
Tetapi, ketika mereka gagal dan tidak ada donor jantung yang tersedia, dia diberitahu satu-satunya pilihannya adalah jantung mekanik yang dapat diisi ulang.
White, yang kini berusia 35 tahun, memompa implan jantung satu bulan lalu dan saat ini ada dalam daftar untuk mendapat transplantasi jantung.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Dia mengatakan, berharap dapat menginspirasi orang lain untuk tetap positif dalam menghadapi kemalangan hidup mereka sendiri.
Selama di perguruan tinggi, White mengambil studi di luar negeri untuk mengisi kecintaannya pada perjalanan dan mencoba bertahan hidup di musim dingin.
Pada usia dua puluhan, White mendaki beberapa puncak gunung tertinggi di negara itu termasuk Gunung Rainier, titik tertinggi di Washington, dan Mount Whitney, titik tertinggi di benua AS.
"Setiap kesempatan saya harus pergi bertualang, saya akan, dari belajar di luar negeri di Spanyol hingga kursus bertahan hidup musim dingin dan perjalanan bisnis internasional," katanya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Pada usia 31 ia kembali dari balap unta di Mesir dan menjalani operasi lutut pada Juni 2015.
Namun, ketika nyeri dada dan kesulitan bernafas dialaminya, hal buruk terjadi pada White.
Dokter menjalankan tes untuk mendeteksi virus asing dalam tubuhnya karena ia telah banyak bepergian.
"Para dokter sangat bingung dengan gejala saya karena mereka tidak bisa menentukan mengapa seorang pria muda yang sehat mengalami masalah ini," katanya.
Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Setelah tiga hari menjalankan tes, dokter menentukan White berada pada gagal jantung tahap akhir.
Setelah banyak pengobatan dan perawatan gagal dan tanpa ada donor jantung.
Dokter mengatakan kepada White bahwa satu-satunya pilihan adalah memiliki jantung mekanis yang dikenal sebagai alat bantu ventrikel kiri (LVAD) yang ditanam.
LVAD hanya digunakan pada pasien yang mengalami gagal jantung tahap akhir.
Baca Juga : Anak yang Membunuh Ibunya Sendiri Tidak Dihukum dan Akan Kembali ke Sekolah, Teman-temannya Ketakutan!
Mereka juga memiliki pompa yang ditanam saat menunggu transplantasi jantung atau, jika mereka tidak memenuhi syarat, bisa menggunakannya sebagai pengobatan jangka panjang.
LVAD adalah pembedahan yang ditanam tepat di bawah jantung.Salah satu ujung melekat pada ventrikel kiri.
LVAD akan memompa darah beroksigen ke jaringan tubuh dan ujung lainnya melekat pada aorta arteri utama tubuh yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Darah mengalir dari jantung ke dalam pompa dan, setelah pompa penuh, darah mengalir ke aorta.
Baca Juga : Masih Ingat Pria yang Telinganya Dipotong Preman karena Melindungi Anaknya? Begini Kabar Terakhirnya
Sementara itu, pengontrol eksternal, paket daya, dan paket daya cadangan tetap berada di luar tubuh.
White menghabiskan hampir sebulan di rumah sakit sebelum ia dipasangi LVAD-nya selama operasi sembilan jam pada Juli 2015.