Find Us On Social Media :

Seorang Bayi Terinfeksi Jamur Fatal Gara-gara Probiotik, Benarkah Probiotik Berbahaya?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 26 Desember 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com – Selama ribuan tahun, manusia telah mengonsumsi makanan yang kaya dengan bakteri hidup.

Yogurt, misalnya, berasal dari setidaknya 5.000 SM, dan di Korea, kimchi – sayuran yang difermentasi – juga telah dikonsumsi selama ribuan tahun.

Bagaimana pun, mikroorganisme hidup yang ditambahkan ke berbagai produk, diiklankan menyediakan beragam manfaat medis.

Pemasaran kreatif dan daya tarik umum untuk bakteri usus telah dikombinasikan untuk menciptakan pasar besar untuk probiotik.

Baca Juga : Bukan Cuma Buat Usus, Probiotik Juga Baik untuk Kesehatan Otak

Mungkin mengejutkan, untuk menjual produk yang mengandung mikroorganisme hidup tidak ada persyaratan hukum untuk memberikan bukti bahwa ia bekerja atau, yang penting, bahwa itu aman.

Sebuah artikel yang diterbitkan minggu ini di JAMA Internal Medicine berpendapat bahwa ini adalah keadaan yang berbahaya. Bagian ini ditulis oleh Dr. Pieter A. Cohen dari Cambridge Health Alliance di Harvard Medical School di Boston, MA. Dr. Cohen memulai dengan menguraikan manfaat probiotik yang terbukti. Misalnya, Saccharomyces boulardii telah terbukti membantu mengobati beberapa jenis diare pada anak-anak dan mengurangi kekambuhan infeksi Clostridium difficile pada orang dewasa.

Terlepas dari kasus-kasus spesifik yang disebutkan, ia berpendapat bahwa strain yang digunakan dalam makanan dan suplemen belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan dan mereka juga tidak terbukti aman.

Baca Juga : Tak Hanya Perlancar Pencernaan, Probiotik Juga Dongkrak Sistem Kekebalan Tubuh

Produsen mengklaim bahwa probiotik membantu menjaga kesehatan pernapasan, kardiovaskular, reproduksi, dan psikologis.

Namun, Dr. Cohen menulis bahwa "Terutama indikasi yang diiklankan, tidak ada uji klinis jangka panjang yang besar yang membuktikan bahwa probiotik menawarkan manfaat klinis bagi orang yang sudah sehat."

Dia melanjutkan, "Penggunaan luas, khususnya di antara orang-orang yang sehat, telah melampaui sains."

Menurutnya, kelayakan konsumsi probiotik untuk memberikan manfaat pada orang dewasa yang sehat memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Demikian dilansir dari medicalnewstoday.