Inilah Bahaya yang Mengintai Ibu Hamil Jika Mengonsumsi Kopi

Tatik Ariyani

Penulis

Seperti diketahui, dalam kopi terkandung kafein yang mana jika dikonsumsi ibu hamil tentu akan berpindah ke janin yang sedang tumbuh.

Intisari-online.com - Secangkir kopi terdengar nikmat untuk mengawali hari.

Namun apakah aman jika dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil?

Seperti diketahui, dalam kopi terkandung kafein yang mana jika dikonsumsi ibu hamil tentu akan berpindah ke janin yang sedang tumbuh.

Organ tubuh janin yang sedang tumbuh masih dalam tahap perkembangan yang belum sempurna.

Sehingga jika ibu menyerap kafein dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Baca Juga : Setelah Disekap dalam Kandang Kecil, 375 Ekor Kucing Ini Berhasil Diselamatkan dari Rumah Jagal

Di antaranya peningkatan risiko keguguran yang mengintai.

Jika ibu hamil mengonsumsi kafein lebih dari dua cangkir per hari saat trimester pertama kehamilan.

Kafein juga dapat menyebabkan kondisi detak jantung tidak teratur bahkan meningkatkan risiko terjadinya kanker pada janin.

Jika wanita mengonsumsi kopi saat hamil maka juga meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau kelahiran prematur.

Baca Juga : Bukan Kate Middleton, Inikah Penyebab Sebenarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle Pindah dari Istana Kensington?

Sebuah studi menunjukkan, efek kafein untuk ibu hamil bahkan lebih parah dibandingkan ibu hamil yang mengalami kelelahan.

Studi ini diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition, yang mana melibatkan sampel data 941 kelahiran di Irlandia.

Data tersebut menunjukkan, selama kehamilan ibunya banyak memilih teh sebagai minuman untuk membuka hari.

Sedangkan, sekitar 40% ibu lainnya mengonsumsi kopi dimana kandungan kafein didalamnya lebih tinggi dibandingkan teh.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Sebenarnya boleh saja minum minuman yang berkafein selama kehamilan namun sebaiknya memang dibatasi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anjuran kopi yang disarankan untuk dikonsumsi ibu selama kehamilan ialah kurang dari 300 miligram per hari nya.

Sementara, menurut American College of Obstetricians and Ginecologists (ACOG) menganjurkan kurang dari 200 miligram atau sekitar segelas kopi dalam sehari.

Kendati begitu, anjuran tersebut tidak menjanjikan bahwa janin dalam kandungan bebas dari risiko apapun.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Disebabkan, penelitian yang sama menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein sebanyak 100 miligram pada trimester pertama kehamilan nyatanya sama dengan mengurangi berat badan Si Kecil sebanyak 2,5 ons.

Tak hanya berpengaruh pada berat badan, minum kafein selama kehamilan juga akan berdampak pada panjang dan ukuran kepala bayi nantinya.

"Mengonsumsi kafein yang terlalu banyak akan menghambat aliran darah dalam plasenta, yang tentunya akan membahayakan pertumbuhan janin," ungkap Ling-Wei Chen selaku pemimpin penelitian terkait.

Diungkapkan Wei Chen, kafein yang dikonsumsi ibu hamil selanjutnya akan melintasi janin dengan mudah sehingga akumulasi kafein akan tertimbun pada jaringan janin.

Untuk itu, memang Moms sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi minuman kopi atau teh selama kehamilan dan minumlah cukup air putih agar tubuh tetap terhidrasi.

Minum latte akan lebih baik, karena kandungan susu didalamnya akan menambah porsi kalsium yang dibutuhkan selama kehamilan.

Atau jika sebelum kehamilan memang sudah terbiasa meminum kafein, maka dapat menggantinya dengan teh herbal seperti teh jahe dan mint.

Karena minuman ini ampuh meminimalkan dorongan untuk mengonsumsi minuman berkafein serta mengurangi morning sickness.

Jus sayuran dan buah segar buatan sendiri merupakan pilihan terbaik karena merupakan minuman kaya vitamin C, antioksidan, serat, asam folat dan nutrisi penting lain yang dibutuhkan ibu hamil. (Erinintyani Shabrina Ramadhini)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul bayar Konsumsi Kopi Selama Kehamilan Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur, Ini Penjelasannya

Artikel Terkait