Ingat Wanita yang Bengkak Karena Pewarna Rambut? Ternyata Inilah Bahaya dari Kandungan Zat Kimia di Dalamnya

Tatik Ariyani

Penulis

Seorang remaja wanita bentuk wajahnya tiba-tiba berubah menjadi aneh, yang ternyata disebabkan oleh pewarna rambut.

Intisari-online.com - Seorang remaja wanita bentuk wajahnya tiba-tiba berubah menjadi aneh.

Menurut DailyMirror pada Kamis (29/11/2018), perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh pewarna rambut.

Wanita yang diketahui bernama Estella asal Inggris ini, mengatakan perubahan ini disebabkan karena PPD kimia yang ditemukan di 90% pewarna rambut.

Kisahnya berawal ketika, Estella membeli pewarna rambut standart dari supermarket, di Val-de-Marne di pinggiran kota Paris.

Baca Juga : Jangan Salah Lagi, Ini 7 Hal yang Diinginkan oleh Pria dari Wanita!

Sekedar info, Estella berasal dari Inggris, akan tetapi ia adalah seorang mahasiswi yang kini kuliah di Paris, Prancis.

Kemudian, setelah membeli pewarna tersebut ia menggunakannya dan ternyata kulit kepalanya mengalami alergi gatal, sebelum akhirnya kepalanya mulai bengkak.

Estelle berusaha untuk mengobatinya menggunakan antihistamin dan krim dari seorang apoteker, tetapi saat dia bangun keesokan harinya hanya terlihat sedikit perubahan.

Karena perubahan aneh ini, ia mempostinya di media sosial dan membuat orang-orangterkejut dengan yang terjadi padanya.

Baca Juga : Masih Suka Makan Mi Instan Campur Nasi? Hentikanlah Sekarang, Akibatnya Sangat Berbahaya

Saat berbicara pada media Prancis, Le Perisien, Estella mengatakan, "saya masih bisa melihat, tetapi saya berjuang untuk bernafas."

"Dahiku bertambah dua kali lipat. Kepalaku seperti bola lampu." katanya.

Dia mengatakan bahwa lidahnya mulai membengkak dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit di mana lingkar kepalanya diukur 63 cm daripada lingkar kepala rata-rata yakni 56 cm.

Baca Juga : Rela Kerja Jadi Buruh Bangunan, Kisah Gadis Cantik Ini Mengungkap Fakta yang Membuat Warganet Terharu

Remaja itu mengatakan dia sebelumnya menderita reaksi ringan terhadap pewarna rambut dan menggunakan tes alergi yangada pada produk tersebut.

Tapi, daripada menunggu 48 jamseperti yang direkomendasikan, Estelle menggunakan pewarna ini setelah hanya 30 menit menunggu.

Meskipun mengabaikan instruksi, ibunya mengatakan harus ada kesadaran yang lebih besar dari risiko PPD.

Baca Juga : Sebut Rusia Sudah Jejerkan Tanknya di Perbatasan, Ukraina: Saatnya Seluruh Dunia Bersatu

Ibunya mengatakan, "Benar bahwa dia tidak mengikuti instruksi kata demi kata tetapi peringatan harus lebih jelas."

PPD, singkatan untuk paraphenylenediamine, juga digunakan dalam konsentrasi tinggi dalam tato henna hitam populer.

Ini adalah penyebab utama reaksi alergi terhadap pewarna rambut dan diperlukan untuk sebagian besar nuansa warna permanen, terutama warna gelap.

Ada batasan ketat pada konsentrasi PPD maksimal 2 persen dan bahan kimia dilarang dalam kosmetik lainnya.

Estelle menambahkan, "Saya hampir mati, saya tidak ingin hal serupa terjadi pada orang lain."

Selain itu, kasus serupa juga pernah dialami oleh Julie McCabe, seorang wanita yang menjadi korban poruduk pewarna rambut.

Dia mengalami koma, sesaat setelah menjalani pembilasan rambut karena menggunakan salah satu cat rambut paling terkenal di duni.

Alasannnya sama kandunganparaphenylenediamine (PPD) yang terkadung mencapai 99 persen.

PPD juga sebelumnya dilarang di Perancis, Jerman, dan Swedia, karena dalam sebuah studi AS telah menghubungkan paparan itu untuk peningkatan tingkat kanker kandung kemih.

Berdasarkan aturan UE, di Inggris zat ini bisa digunakan sampai 6 persen dalam satu produk pewarna rambut.

PPD adalah senyawa tidak berwarna tetapi mempunyai warna yang kaya ketika bereaksi dengan oksigen yang terkandung dalam bahan-bahan pewarna rambut, seperti hidrogen peroksida.

Bahan kimia ini sering digunakan dalam banyak pewarna rambut permanen karena mampu mengikat kuat ke rambut dan tidak luntur saat dicuci.

Alergi semacam itu memang jarang terjadi, dan hanya mempengaruhi satu dalam 250 ribu orang, dalam kebanyakan kasus efeknya hanya ruam ringan.

Tapi reaksi dapat menjadi parah, menyebabkan iritasi kulit yang serius, atau bahkan anafilaksis.

Untuk itulah untuk menhhindari masalah iritasi akibat bahan kimia ini, pengguna bisa mencobanya dengan menempelkannya ke tangan terlebih dahulu.

Lalu lihat reaksi yang ditimbulkan 48 jam kemudian, sebelum menggunakannya.

Baca Juga : Rupanya Ini 5 Alasan Wanita Senang Berkencan dengan Pilot

Artikel Terkait