Penulis
Intisari-Online.com - Pemerintah Singapura menelurkan program untuk mengawasi penggunaan air lebih dari lima juta warganya.
Dikombinasikan dengan kemajuan teknologi, langkah itu diharapkan mampu menyelamatkan ekosistem lingkungan.
Melansir Channel News Asia, Minggu (18/3/2018), teknologi untuk menghemat penggunaan air tersebut adalah perangkat mandi pintar (smart shower).
Sebanyak 300 keluarga di West Rock Bukit Batok secara bertahap mendapatkan perangkat tersebut hingga akhir 2018.
(Baca juga:Wow! Hong Kong dan Singapura Jadi Negara yang Memiliki IQ Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa Ya?)
Dalam pernyataan resminya, Badan Air Nasional Singapura (PUB) mengatakan, kawasan permukiman itu menjadi contoh perumahan yang dilengkapi smart shower.
Melalui layar kecil dalam perangkat cerdas itu, warga dapat mengetahui secara langsung seberapa banyak air yang dipakai saat mandi.
Tak berhenti di sana, warga juga bisa memantau riwayat penggunaan air serta menetapkan langkah penghematan melalui aplikasi digital dalam ponsel.
Seorang penduduk di West Rock Bukit Batok, Caroline Huang, mengaku antusias dengan hadirnya smart shower.
“Keluarga kami ingin mencoba apakah smart shower dapat membantu dalam menghemat penggunaan air sehari-hari,” tutur Huang.
“Air adalah sumber kehidupan karena itu kami berharap menjadi bagian dari pelestariannya.”
Biasanya, Huang dan keluarga membayar sekitar 40 Dollar Singapura (Rp400.000) per bulan untuk tagihan air.
Namun dengan hadirnya smart shower, ia berharap mampu memangkas biaya air paling tidak 10 Dollar Singapura (Rp100.000) per bulannya.
(Baca juga:(Foto) Bak Gudang Fashion, Inilah Lemari Seluas 65 Meter Persegi Milik Sosialita Asal Singapura)
Bertahap
Setelah West Rock Bukit Batok, smart shower akan dipasang secara bertahap untuk sejumlah permukiman baru seperti Meadow Spring, Toa Payoh Apex, dan Buangkok Park Vista.
Ditargetkan sedikitnya 10.000 rumah akan memiliki smart shower per 2019 mendatang.
Langkah penghematan air menjadi krusial jika berkaca pada studi terbaru PUB.
Data PUB mengenai konsumsi air pada 2016/2017 menunjukkan, aktivitas mandi adalah penyumbang terbesar penggunaan air rumah tangga.
Direktur Pasokan Air PUB Ridzuan Ismail mengatakan, ada potensi penghematan air tatkala warga dimotivasi dengan informasi real time pada perangkat mandinya.
"Kami ingin mempelajari hasil penggunaan alat tersebut, serta melihat apakah bisa diadopsi dalam skala lebih besar pada masa depan,” jelas Ridzuan.
“Ini sekaligus mendorong para pelaku bisnis lebih berinovasi terhadap produk sanitasi yang diciptakannya.” (Haris Prahara)
(Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Begini Cara Singapura "Hukum" Pemboros Air saat Mandi")