Find Us On Social Media :

Mengalah untuk Menang, Taktik Jitu Pasukan Rusia Bikin Pasukan Napoleon Terjebak dalam Musim Dingin Moskow

By Ade Sulaeman, Jumat, 16 Maret 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com - Upaya Napoleon Bonaparte untuk menguasai Rusia dengan mengerahkan pasukan Grande Armee berkekuatan lebih 500.000 orang, otomatis menimbulkan pertempuran brutal yang memakan korban ratusan ribu prajurit.

Korban terbesar pasukan Napoleon saat menggempur Rusia terjadi di kawasan Borodino (Battle of Borodino) setelah berlangsung peperangan yang dikenal sebagai “paling brutal dan mematikan”.

Pasukan tempur yang dikerahkan Napoleon untuk menyerbu Borodino berjumlah total 130.000 orang.

Terdiri dari 84.500 pasukan infanteri yang terbagi ke dalam 203 batalyon, 21.500 personel pasukan kavaleri berkuda, 16.000 penembak dan teknisi untuk melayani 550 pucuk meriam.

(Baca juga: 8 Foto Ini Diambil Tepat Sebelum Terjadi Tragedi Mengerikan. Nomor 8 Paling Tragis!)

Sedangkan pasukan Rusia di bawah komando Jenderal De Tolly dan Panglima Lapangan Jenderal Kutuzov yang bersiap mempertahankan Borodino terdiri dari 115.000 pasukan dan didukung 650 pucuk meriam.

Medan tempur Borodino merupakan hamparan alam yang indah dan terbentang jalan raya tanah dari arah Smolensk.

Terdapat pula Sungai Kolocha yang memiliki jembatan menuju desa Valuievo tempat Napoleon dan para stafnya mendirikan kemah serta pos komando.

Tapi hari itu pemandangan indah yang membentang di Borodino berubah menjadi kepulan asap dari rastusan meriam yang ditembakkan dan pekik perang dari pasukan Perancis serta Rusia yang sedang bertarung.

Ribuan prajurit infanteri dan ringkik kuda dari pasukan kavaleri yang bertempur bergema bersahut-sahutan sekaligus menandakan puluhan ribu nyawa yang sedang dipertaruhkan.

Sebagai panglima perang, Napoleon terus memantau perkembangan pertempuran di atas kudanya.

Puluhan ribu pasukan Perancis langsung terbakar semangatnya melihat kehadiran langsung Kaisar Napoleon di medan laga.