M113 yang Tenggelam saat Angkut Siswa TK Sebenarnya Sudah Terbukti Tangguh di Medan Perang, Namun Punya Syarat Agar Tak Tenggelam

Ade Sulaeman

Penulis

Namun, meski disiapkan untuk mengarungi segala medan, ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi saat M113 mengarungi sungai agar tidak tenggelam.

Intisari-Online.com - Dalam pertempuran yang telah terjadi di berbagai belahan dunia mulai dari Perang Vietnam hingga peperangan di Yaman, semua pasukan tempur sangat tergantung kepada kendaraan.

Fungsi kendaraan tempur itu adalah untuk mengangkut pasukan ke berbagai front peperangan dalam waktu cepat dan bisa melintasi semua medan perang.

Andalan pasukan tempur untuk mencapai medan perang dan sedekat mungkin berhadapan dengan musuh adalah helikopter dan kendaraan angkut personel lapis baja yang populer disebut sebagai APC (Armoured Personel Carrier).

Sebagai kendaraan angkut personel bersenjata lengkap, APC harus bisa melintasi semua medan tempur dan merupakan kendaraan beroda rantai serta berkemampuan amfibi.

(Baca juga: Dikenal sebagai yang Terganas di Dunia, Pasukan Gurkha Sebenarnya Orang-Orang Gunung yang Berhati Mulia)

Artinya APC ini bisa digunakan baik di medan perang darat maupun air.

Untuk melindungi pasukan yang diangkut dan sekaligus melawan musuh, dinding APC berlapis baja antipeluru dan dilengkapi senapan mesin penumpas musuh seperti Minimi atau Browning kaliber 7.62 mm.

Medan perang berlumpur, berupa jalanan hutan yang terjal, dan menerobos sungai- sungai sebenarnya merupakan “makanan” APC .

Seperti sejumlah APC yang telah dimiliki oleh TNI AD, yakni APC M113.

Sejumlah APC M 113 TNI AD, khususnya 36 unit APC M113 milik Batalyon Infanteri Mekanis 412 Purworejo, Jawa Tengah sebenarnya merupakan APC baru dan diterima pada tahun 2016.

Armada APC M 113 buatan AS itu menjadi kebanggaan bagi Yon 412 Purworejo dan menjadi wahana untuk mengkampanyekan kedekatan TNI dengan rakyat.

Kegiatan “joy ride” atau naik APC demi tujuan rekreasi dan mendekatkan TNI dengan rakyat pun sudah biasa diselenggarakan oleh Yon 412 bersama masyarakat sekitar, misalnya mengundang anak-anak sekolah.

Sensasi ketika naik APC M 113 memang akan terasa makin menarik ketika melintas di air sungai yang cukup dalam.

(Baca juga: Terkenal Sebagai Pasukan Khusus Kelas Dunia, Navy SEAL Ternyata Babak Belur Oleh Viet Cong)

Pasalnya APC M113 yang merupakan kendaraan amfibi juga bisa “berenang”.

Tapi ada syarat agar APC M 113 aman di air. Yakni mesin jangan sampai mati.

Jika mesin sampai mati maka APC M 113 yang beratnya di atas 10 ton akan langsung karam.

Sebenarnya ketika APC M 113 karam, jika penumpangnya personel militer yang mahir berenang tidak masalah, mengingat M 113 merupakan kendaraan terbuka.

Tapi jika para penumpangnya warga sipil yang sedang “joy ride” dan tidak bisa berenang memang akan menimbulkan masalah.

Ada kemungkinan APC M 113 milik Yon 412 mengalami mati mesin saat berada di tengah sungai dan kemudian tenggelam.

Dalam latihan perang atau bahkan dalam perang sungguhan APC mengalami mati mesin karena masalah teknis merupakan hal biasa.

Jika mati mesin di darat para teknisi akan segera memperbaiki APC.

Tapi jika APC mati mesin di air masalahnya memang bisa lebih serius. Termasuk bisa makan korban jiwa karena habitatnya bukan merupakan habitat manusia.

Musibah ranpur APC yang tenggelam akibat mati mesin juga pernah dialami oleh tank Marinir TNI AL, BTR-50 P saat latihan pendaratan pasukan di Situbondo, Jatim (2012).

Tank BTR yang sekaligus APC itu bisa membawa 13 pasukan yang berada di dalam “perut tank”.

Ketika mati mesin dan kemudian tenggelam di laut. sebanyak 6 personel Marinir gugur karena belum sempat keluar dari dalam tank.

(Baca juga: Di Perang Vietnam, AS Tak Hanya Kehilangan 60 Ribu Pasukan tapi Juga Harus Membuang Puluhan Helikopter ke Lautan)

Artikel Terkait