Find Us On Social Media :

Lukisan Kontroversial 'Soeharto Semedi' dan '7 Istri Diponegoro' Muncul di Solo. Ini Kata Pelukisnya!

By Aulia Dian Permata, Jumat, 9 Maret 2018 | 12:45 WIB

Intisari-Online.com - Bertajuk "Re-Aktualisasi The Spirit of Java", kelompok pepeling yang terdiri dari perupa Chris, Boim, dan Muncang menggelar pameran lukisan di Balai Soedjatmoko, Surakarta, Rabu (7/3/2018). 

Pameran ini berusaha menjadikan media lukisan untuk menyampaikan fakta empiris dari sejarah bangsa, khususnya di Pulau Jawa. 

Tema yang dipilih dalam pameran ini pun merupakan kumpulan dari sejumlah kerifan lokal masyarakat Jawa. 

Dari 27 lukisan yang dipamerkan dalam acara tersebut, karya berjudul "Laku Tapabrata (Daripada) Soeharto" merupakan salah satu yang terbilang unik. 

(Baca Juga:)

Lukisan tersebut mencoba menceritakan sisi lain dari Presiden kedua Republik Indonesia. 

Boim, selaku pembuat karya tersebut mengaku, dibutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk menciptakan lukisan berukuran 50x70 cm tersebut. 

"Semua ide lukisan yang dipamerkan di sini ya dari riset tulisan tentang sejarah, termasuk lukisan ini," ucap pemilik nama lengkap Vicentius Heru Margiyanto ini. 

Pria kelahiran Yogyakarta ini juga menceritakan, lukisan yang menjadikan Soeharto sebagai tokoh sentral ini juga ingin menceritakan sisi lain dari Pak Harto yang jarang diketahui masyarakat. 

(Baca Juga: )

"Lukisan ini 'kan menggambarkan Pak Harto yang sedang semedi atau meditasi. Ini salah satu bentuk kegiatan orang Jawa untuk mencapai suatu tujuan." 

"Dulu, jika ingin mencapai tujuan tertentu, orang Jawa biasanya puasa dan semedi." "Itu suatu tradisi yang mesti akan ada di kalangan masyarakat. 

Istilahnya masih nguri-nguri (menjaga) kebudayaan jawa dari sisi spiritualistas."