Penulis
Intisari-Online.com - Hari Perempuan Internasional diperingati tiap tanggal 8 Maret.
Hari ini, Google Doodle juga memperingatinya dengan logo Google bertema perempuan di halaman utamanya.
Tidak hanya sekedar gambar, logo Google juga bisa Anda klik untuk membaca beberapa kisah dari para perempuan yang dipilih Google.
(Baca Juga:Kisah Hypatia, Perempuan Pertama dalam Sejarah yang Dibunuh karena Melakukan Penelitian Ilmiah)
Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan tahun 1909 untuk menghormati peristiwa mogok kerja para buruh perempuan di pabrik garmen New York tahun 1908.
Mereka mogok kerja karean kondisi kerja yang mengerikan.
Berbagai tuntutan diungkapkan di antaranya untuk kesetaraan upah, pengurangan jam kerja, dan pemberian cuti yang masuk akal.
Perempuan merasa masih diperlakukan secara diskriminatif dari para pekerja pria.
Tidak hanya itu, kini makin banyak lagi kasus yang berkembang dan menjadi tuntutan di Hari Perempuan Internasional.
Mulai dari pelecehan, penganiayaan, kekerasan dan perbedaan perlakuan.
Satu laporan PBB menemukan bahwa perempuan didiskriminasi hampir di setiap negara di dunia.
Sementara satu dari tiga perempuan pernah menjadi korban kekerasan fisik atau pelecehan seksual.
Berdasarkan keinginan untuk lebih dihargai dan dihormati, maka Hari Perempuan Internasional masih tetap dirayakan hingga sekarang.
(Baca Juga:'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya')
Peringatan Hari Perempuan Internasional biasaya dirayakan dengan pertunjukan kesenian, diskusi, demonstrasi, pawai, hingga konferensi.
Tujuan awal Hari Perempuan Internasional ini untuk mewujudkan kesetaraan gender secara utuh bagi perempuan.
Menurut World Economic Forum, kesenjangan gender antar pria dan perempuan masih akan berlangsung hingga tahun 2186.
Gerakan-gerakan perempuan sendiri makin berkembang dari tahun ke tahun.
Seperti misalnya di tahun 2017 lalu saat dunia maya membuat tanda pagar #MeToo untuk tiap cerita mengenai pelecehan seksual perempuan.
Di Indonesia sendiri, menjelang peringatan Hari Perempuan Internasional biasanya ada pawai di berbagai kota-kota besar.
Tahun 2018 ini, Women's March dilakukan tanggal 3 Maret 2018 di Kawasan MH Thamrin, Jakarta.
Isu yang diangkat adalah kekerasan terhadap kelompok LGBT, perlindungan atas pekerja rumah tangga dan buruh migran, pernikahan anak, kekerasan dalam pacaran, dan perlindungan terhadap pekerja seks.
Isu pernikahan anak dan kekerasan dalam pacaran, termasuk penyebaran foto atau video hubungan intim tanpa persetujuan juga menjadi perhatian tahun ini.
Bahkan, Presiden Joko Widodo juga menunjukkan dukungannya dengan sebuah cuitan dari akun Twitternya.
Terima kasih, perempuan-perempuan hebat Indonesia! Selamat merayakan Hari Perempuan Internasional!
(Baca Juga:Ironis! Lantaran Harus Menjalankan Tradisi saat Sedang Haid, Perempuan Nepal Ini pun Meninggal)