Find Us On Social Media :

Prajurit Marinir yang Berenang Melintasi Selat Sunda Merupakan Prestasi Luar Biasa, tapi Apa Rahasianya?

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 7 Maret 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Pada 1960-an pasukan komando TNI AL yang sekarang dikenal sebagai Komando Pasukan Katak (Kopaska) mendapat tugas khusus untuk melaksanakan infiltrasi (penyusupan) ke Irian Barat (Papua).

Papua saat itu masih dikuasai Belanda dan untuk merebutnya, salah satu jalan yang ditempuh pemerintah RI adalah melalui peperangan.

Tapi pasukan komanda AL mengalami kesulitan untuk melaksanakan infiltrasi karena terbatasnya jumlah personel pasukan.

Syarat untuk melaksanakan infiltrasi bagi pasukan komando AL memang berat.

Antara lain mereka harus mampu berenang jarak jauh sambil membawa ransel dan senjata serta setelah tiba di darat bisa bertempur seperti pasukan komando.

(Baca juga: Marinir, Hantu Laut yang Digembleng Bak Petinju dan Jago Bertempur Secara Senyap)

Untuk mendapatkan pasukan berkualifikasi komando dalam waktu singkat maka komando AL meminta personel dari Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang sekarang dikenal sebagai Kopassus untuk bergabung.

Ketika sejumlah pasukan RPKAD sudah bergabung dengan komando AL maka mereka pun dilatih terlebih dahulu untuk renang jarak jauh.

Ketika akan mulai latihan komandan pasukan komando AL, Mayor Urip Santosa minta agar para personel RPKAD mendapatkan makanan yang bergizi seperti susu, telur, daging, serta madu.

Pasalnya makanan dan minuman berprotein tinggi itu sangat dibutuhkan bagi perenang jauh yang tenaganya bisa terkuras dalam waktu cepat.

Tapi permintaan dari komandan pasukan komando AL ternyata dianggap terlalu mewah oleh komandan RPKAD saat itu, Kolonel Moeng Parhadimulya.

Kolonel Moeng bahkan sering melarang prajurit RPKAD makan dengan lauk telur ayam jika asal-usulnya tidak jelas.

(Baca juga: Ketika Pasukan Khas Laut Malaysia Mengagumi Kopaska yang Pernah Menyerang Malaysia Saat Operasi Dwikora)