Find Us On Social Media :

Sering Dianggap Sepele, Ternyata Mengobati Gatal Tidak Boleh Sembarangan, Ini Penjelasannya

By Mentari DP, Selasa, 6 Maret 2018 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com - Saat membersihkan dan merapihkan rumah, mulai dari mencuci baju, piring, atau mengepel lantai rumah saja, tak jarang timbul masalah baru: gatal di kulit tangan atau kaki.

Karena menganggap sepele, tak sedikit yang lantas melakukan pengobatan sendiri.

Mereka "termakan" iklan di media massa atau ikut anjuran teman. Kalau gatal, langsung beli obat. Kalau tidak mempan juga, mereka mencoba obat lain.

Akibatnya, gatal yang semula hanya di sela jari tangan, setelah diobati malah meluas sampai ke seluruh tangan.

(Baca juga: 7 Kesalahan Sepele yang Membahayakan Keselamatan Nyawa Anak Anda, Salah Satunya Memberi Tanda Nama di Tas Mereka!)

(Baca juga: Mulai Perhatikan! 10 Gejala Kanker Lambung Ini Sering Dianggap sebagai Hal yang Sepele)

Di pasaran memang tersedia bermacam-macam obat gatal. Ada yang berupa bedak, obat cair, krim, atau sabun. Masing-masing obat memiliki bahan aktif yang bisa berlawanan pengaruhnya.

Ada pula salep yang isinya hanya bahan antigatal dalam konsentrasi tinggi yang malah dapat menimbulkan iritasi pada kulit sensitif.

Celakanya, kalau gatal yang disebabkan jamur diolesi obat bukan antijamur, gatal malah akan semakin meluas karena jamur "berpesta pora", seperti tanaman diberi "pupuk" kortikosteroid atau antibiotik.

Sebaliknya, gatal akibat alergi tidak akan sembuh dengan obat antijamur. Malahan bisa timbul dermatitis kontak.

Sebenarnya, gatal bisa menjadi tanda dari sejumlah penyebab kelainan di kulit.

Di negara tropis seperti Indonesia, bagian kulit yang lembab dan berkeringat bisa menjadi tempat nyaman bagi jamur, seperti jenis kandida atau kutu air.

Selain jamur, gatal juga sering disebabkan oleh alergi khususnya kulit sensitif. Misalnya, alergi terhadap bahan plastik atau kulit sandal dan sepatu. Gatal usai mencuci piring juga bisa timbul karena kulit sensitif terhadap sabun cuci yang dipakai.