Duh, Ingin Merayu Pria di Twitter, Seorang Ibu Menggunakan Identitas Putri Remajanya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Sang ibu bahkan pernah meminta putrinya untuk merekam suaranya.

Intisari-Online.com- Dunia maya dan media sosial memang bukan tempat yang sepenuhnya dapat dipercayai.

Seperti kasus yang terungkap di Korea Selatan baru-baru ini.

Anna TV, sebuah saluran YouTube oleh komedian Hur An Na telah mengunggah episode pada 28/2/2018 tentang wanita anonim yang menceritakan ulah ibunya sendiri.

Wanita itu mengatakan bahwa ibunya mulai memakai Twitter sekitar setahun yang lalu. Namun sang ibumenggunakan fotonya untuk foto profil.

Baca Juga:(Foto) Berhati Emas, Orang-orang Ini Melakukan Apa pun untuk Membantu Orang Lain, Salah Satunya Mendonorkan Ginjalnya

Baca Juga:Biarkan Dua Putrinya Bermain dan Tidur dengan Mayat Kakaknya di Rumah, Ibu Ini Ditangkap Polisi

Namun setelah 3-4 bulan, dia menyadari bahwa ibunya kemudian benar-benar berpura-pura menjadi dirinya.

Ibu itu juga mengatakan berapa umur, tinggi dan berat badan serta di mana tempatnya seolah-olah dia adalah putrinya kepada seorang pria.

Tentu saja wanitaitu merasa keberatan dan akhirnya menanyakan penjelasan kepada ibunya.

Namun sang ibu hanya menjawab "saya tidak akan benar-benar menemui pria itu, saya hanya sedikit bersenang-senang di dunia maya" sebagaimana dilansir pada Koreaboo.com.

Wanita itu juga menjelaskan bahwa dia kerap bertengkar dengan ibunya tentang pencurian identitas ini.

Sang ibu bahkan pernah meminta putrinya untuk merekam suaranya.

Hal itu karena permintaan seorang pria di Twitter yang ingin mendengar suaranya.

Permintaan yang aneh-aneh itu berlanjut hingga sang ibu berjanji untuk menghentikan drama ini.

Suami sekaligus ayah dari wanita ini juga mengetahui kasus ini, namun dia diam saja.

Hur An Na pun memberi komentar bahwa mungkin sang ibu melakukan itu karena merasa tidak dicintai dan kesepian.

Dia juga menyarankan untuk pergi ke terapi kejiwaan.

Di korea, terapi kejiwaan masih dipandang negatif sebagai terapi untuk orang gila.

Tapi stigma itu tidak benar, terapi kejiwaan layaknya pengobatan psikiater untuk memulihkan kondisi psikologis seseorang.

Baca Juga:Luar Biasa, Wanita Asal Indonesia Ini Pernah Meraih 12 Beasiswa ke Luar Negeri, Apa Rahasianya?

Artikel Terkait