Find Us On Social Media :

Ditawari untuk Kabur, Hitler Justru Menolak dan Malah Bekali Para Penyelamatnya dengan Sianida

By Ade Sulaeman, Jumat, 23 Februari 2018 | 10:45 WIB

Sebenarnya ada cara untuk kabur dan satu-satunya jalan yang tersisa adalah lewat udara.

(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)

Pilot pribadi Hitler, Hans Bauer menyatakan siap menerbangkannya.

Dan bila perlu dengan pesawat pengebom jenis Junker terbaru yang mampu menempuh jarak jauh hingga Timur Tengah.

Wanita pilot Jerman yang paling ulung dan pengagum Hitler, Hanna Reitsch juga telah menyiapkan sebuah pesawat ringan jenis Fieseler Storch di dekat Gerbang Brandenburg Berlin.

Di dalam bunker Hitler, Hanna memohon Hitler terbang dengannya ke selatan.

(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)

Namun lagi-lagi Hitler menolak. Ia malah memerintahkan Hanna menerbangkan Panglima Luftwaffe yang baru, Marsekal Robert Ritter von Greim.

Saat itu kaki Greim terluka parah akibat tembakan dari darat dalam penerbangannya ke Berlin bersama Hanna.

Kepada Greim, Hitler memerintahkan untuk menangkap Goering dan Himmler yang telah dianggap mengkhianatinya.

Tak lupa Fuehrer memberi ‘’sangu’’ (bekal) kepada Hanna dan Greim masing-masing kapsul racun sianida, siapa tahu mereka memerlukannya.

Tatkala hari mulai gelap, Hanna dan Greim menerbangkan pesawat kecilnya yang terombang-ambing di atas Berlin.

Mereka hanya melihat pusat kota memerah dilalap api serta asap kebakaran di mana-mana.

Nazi Jerman telah hancur dan Hitler yang tidak bisa menerima kehancuran ‘’Kekaisaran Reich Ketiganya’’ akhirnya memilih bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

(Baca juga: Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)