Penulis
Intisari-Online.com- Benarkah praktik penyiksaan yang diiringi dengan sebuah lagu akan mengurangi kengeriannya?
Sepertinya hal itu tidak dapat membantu banyak, seperti yang terjadi pada penyiksaan yang dilakukan rezim Diktator Chile pimpinan Jenderal Pinochet.
Pada September 1973, Jenderal Augusto Pinochet mengorganisasi sebuah kudeta militer.
Kudeta ini terjadi mengikuti kerusuhan sosial dan politik yang telah terjadi berlarut-larut.
Baca Juga:Tak Selamanya Kebaikan Itu Berbuah Kebaikan, 7 Orang Ini Justru Menyesal Setelah Berbuat Baik
Kerusuhan ini terjadi antara Presiden Salvador Allende yang terpilih secara demokratis tahun 1970 dengan golongan konservatif.
Dikarenakan Allende adalah pemimpin Partai Sosialis, kepentingan perusahaan-perusahaan AS kemudian terganggu.
AS kemudian mendalangi kudeta untuk menjatuhkan Allande dengan memunculkan Jenderal Pinochet sebagai pemimpin baru.
Jenderal Pinochet dianggap menyelamatkan Chile dari marxisme, meski banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukannya.
Berlangsung selama 17 tahun, pemerintahannya kemudian ditandai dengan penyiksaan dan ribuan kematian rakyatnya yang dianggap subversif.
Pinochet meninggal pada tahun 2006 , dan saat itulah penelitian tentang sudut paling gelap dari rezimnya dimulai.
Baca Juga:Orang-orang Ini Mendadak Genius Setelah Kecelakaan, Salah Satunya Jadi Pakar Matematika
Dilansir pada grunge.com, Dr. Katia Chornik dari Universitas Manchester mewawancarai beberapa orang yang ditahan dan disiksa selama masa pemerintahannya
Dia mengungkap taktik populer dalam penyiksaan yakni dengan diperdengarkan lagu dan musik-musik selama berhari-hari.
Lagu yang paling populer digunakan adalah "My Sweet Lord" karya George Harrison yang dirilisnya pada 1970 sebagai musisi solo setelah bubarnya The Beatles di tahun yang sama.
Penelitian itu mengungkapkan bahwa para eksekutor memainkan musik itu sambil menyiksa.
Mereka akan bernyanyi bersama-sama dimulai saat membawa tahanan keluar selnya.
Mereka juga diketahui menggunakan lagu lainnya juga seperti "Venceremos" dari Julio Iglesias dan "Gigi l'amoroso" dari penyanyi Italia Dalida.
Baca Juga:Bikin Ngakak! Editan Photoshop Terhadap Pasangan Ini Sungguh Kelewat Batas!