Penulis
Intisari-Online.com - Pada hari Senin (19/2) pukul 08.53 pagi, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara mengalami erupsi besar.
Banyak foto dan video yang beredar dari letusan Gunung Sinabung dan terlihat letusannya benar-benar mengerikan.
Untungnya, dalam letusan ini tidak ada yang terluka seperti yang dilaporkangizmodo.com.
Namun, asap dan abu yang keluar dari Gunung Sinabung setelah letusan kemarin seperti orang menyaksikan sejenis monster mitos yang dengan gerakan perlahan mengambil alih langit.
(Baca juga: Tangan Masih Bersih, Pria Ini Memberikan Cara Mudah Kupas Nangka Hanya Sekitar 2 Menit!)
Gunung berapi itu tertidur selama lebih dari 400 tahun dan akhirnya terbangun dari tidurnya pada tahun 2010 yang menewaskan dua orang.
Pada tahun 2014, ada 16 orang yang tewasdan tahun 2016 tujuh orang kehilangan nyawa mereka karena gunung berapi ini.
Tidak ada yang dilaporkan tewas atau terluka akibat letusan kemarin.
(Baca juga: (Video) Pria Ini ‘Membelah’ Dua Anaknya yang Sedang Tidur hanya dengan Menggunakan Buku)
Menurut majalah Discover, letusan Gunung Sinabung kemarin mungkin ledakan terbesar, setidaknya secara vertikal.
Tapi untungnya, ledakan ini tidak berdampak pada iklim.
Erik Klemetti dalam majalahDiscover mengatakan,"Bahkan dengan ukuran letusan yang relatif besar, tidak ada kemungkinan akan berdampak pada iklim. Perkiraan belerang yang dilepaskan terlalu rendah untuk menimbulkan banyak efek pada atmosfer dan kepulan abu vulkanik tidak cukup tinggi untuk mencapai stratosfer. Perkiraan kepulan abu vulkanik saat ini mencapai antara 5-7 kilometer, (turun dari perkiraan awal lebih dari 15 kilometer)."
(Baca juga: Polisi Tantang para Artis untuk Hadiri Deklarasi Berhenti jadi Artis Jika Terbukti Gunakan Narkoba)
Adasebuah GIF yang menunjukkan seperti apa gunung berapi Sinabungterlihat dari luar angkasa.
Seperti laporan Reuters, peringatanpenerbangan telah dikeluarkan sejauh Darwin di ujung utara Australia.
Abu menutupi segala sesuatu yang terlihat dansekali lagi menciptakan gambaran nyata yang sepertinya lebih tepat untuk cerita mitos daripada dunia nyata.
(Baca juga: Kisah Pernikahan Mario dan Marcela, Pelopor Lesbian yang Sukses Mengelabui Gereja Katolik Spanyol)
Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Pertanahan Nasional, telah mengunggah sebuah tweet tentang gambar dari pulau ini, termasuk beberapa batuan kecil yang turun seperti hujan dan tanaman diselimuti debu vulkanik, seperti tanaman di atas.
(Baca juga: Aksi Dopper Pasukan Elit TNI Ternyata Tak Cuma Menyeramkan, Tapi Juga ‘Menjijikan’, Ini Ceritanya)
Untuk orang yang berada di daerah tersebut, pihak berwenang telah menyarankan agar orang tinggal setidaknya 6,4 kilometer dari gunung berapi agar lebih aman.
(Baca juga: Inilah Pesona 5 Pasar Apung di Asia, yang Di Indonesia Juga Tak Kalah Indahnya)