Merasa Lebih Sehat dan Kuat, Ilmuwan Ini Mengklaim Telah Menemukan Rahasia Hidup Kekal

Moh Habib Asyhad

Penulis

Anatoli Brouchkov (58), ilmuwan tersebut, mengatakan bahwa dia merasa lebih sehat dan kuat setelah penyuntikan itu.

Intisari-Online.com -Seorang ilmuwan Rusia mengklaim telah menemukan rahasia hidup kekal setelah menyuntikkan bakteri berusia 3,5 juta tahunke tubuhnya.

Anatoli Brouchkov (58), ilmuwan tersebut, mengatakan bahwa dia merasa lebih sehat dan kuat setelah penyuntikan itu.

Kendati demikian, Brouchkov tidak mau orang lain menjadi kelinci percobaannya. Artinya, “obat mujarab kehidupan” itu baru disuntikkan ke tubuhnya sendiri.

Oleh sebab itu, dia belum mau sesumbar dulu; dia belum mau rahasia itu disuntikkan ke orang lain.

Brouchkov, kepada Geocryology Department di Negara Bagian Moskwa, menemukan bakteri itu, Bacillus F, tetap hidup di permafrost (tanah yang berada di titik beku pada suhu 0°C/32°F) selama jutaan tahun.

(Baca juga:Sering Menelepon Orangtua Bisa Membuat Mereka Lebih Panjang Umur, Penelitian Ini Membuktikannya)

Brouchkov percaya bahwa bakteri tersebut bisa menambah umur orang.

Percobaan bakteri pada tikus, lalat buah, tanaman, dan sel darah manusia menunjukkan hasil yang menarik dalam meningkatkan umur panjang; tapi akademisi tidak bisa menjelaskan mengapa begitu.

Yang jelas, Brouchkov mengaku tidak pernah terserang flu lagi selama dua tahun terakhir. Bakteri Bacillus F yang berusia 3,5 tahun dianggap Brouchkov bisa menambah umur manusia/Metro.co.uk

“Itu tidak cukup dengan eksperimen ilmiah, jadi saya tidak bisa profesional menggambarkan efek yang dihasilkan. Tapi itu cukup jelas bagi saya bahwa saya tidak memiliki flu selama dua tahun," kata Brouchkov kepadaSiberia Times.

"Mungkin ada beberapa efek samping, tetapi harus ada beberapa peralatan medis khusus untuk membuktikan itu."

(Baca juga:Istri Tak Sangka, Suaminya Tega Memerkosa Bayi 8 Bulan yang Tak Lain Adalah Sepupunya Sendiri)

Tapi terlalu dini untuk memastikan bahwa bakteri itu bisa memberi efek kepada orang lain.

“Ini statusnya masih dalam percobaan. (Sebelumnya) kita harus mengetahui bagaimana bakteri itu mencegah penuaan,” tambah Brouchkov.

Dan ini tanggung jawab ilmu pengetahuan untuk memastikan bahwa bakteri itu bisa memberi manfaat untuk kehidupan ke depannya.

Artikel Terkait