Find Us On Social Media :

TNI AU Siapkan Bom Pintar Produk Sendiri untuk Mempersenjatai Jet Tempur F-16 C/D Hibah dari AS yang Baru Datang

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 17 Februari 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Sebanyak 24 unit jet tempur F-16 C/D 52ID dari Amerika Serikat akhirnya sudah tiba semua di awal tahun 2018 ini.

Datangnya F-16 C/D yang bisa untuk membentuk 2 skadron itu langsung membuat sibuk Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau).

Bagaimanapun juga, Dislitbangau harus memproduksi banyak bom untuk mempersenjatainya.

Sejumlah bom hasil penelitian dan pengembangan Dislitbangau seperti BTN-100 dan BT-500 memang telah sukses diuji coba dan mendapat sertifikasi serta siap digunakan oleh F-16 C/D.

Pada Juni 2014, sejumlah persenjataan berupa Bom Tajam (BTN)-100, BT-200 dan BT-500, sukses diuji coba di kawasan Lanud Iswahyudi, Madiun, dan Air Shooting Range (ASR) di Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

(Baca juga: Kesulitan Perbaiki Jet Tempur Kiriman Isreal, Para Teknisi TNI AU Terpaksa Gunakan Kepala Kerbau)

Uji bom berlangsung dua tahap yaitu pengujian statis dan pelepasan bom.

Uji coba secara statis baru bisa dikatakan berhasil jika bom yang dipasang di sayap pesawat stabil dan bisa dijatuhkan dengan landasan yang diberi bantalan berupa kasur berlangsung stabil dan aman.

Sedangkan uji coba pelepasan bom menggunakan pesawat Sukhoi Su-27/30 dan F-16 itu dapat berjalan secara sempurna karena bisa menyasar ke parameter yang telah ditentukan.

Alat-alat penguji ledakan bom yang digunakan untuk menganalisis berbagai kemampuan bom juga berfungsi secara maksimal.

Salah satu yang menjadi parameter pengujian adalah kecepatan bom, akurasi bom terhadap sasaran, daya dan jangkauan ledakan, bentuk serpihan bom, dan sebagainya.

Untuk memasuki proses produksi bom secara massal, perusahaan terkait ditunjuk oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan jumlah bom yang harus diproduksi juga harus sesuai permintaan Kemhan.

(Baca juga: Tragis! Dikira Meninggal Wanita Ini Dikubur Hidup-hidup 11 Hari dan Menggedor-gedor Peti Matinya)