Merasa Dirinya Diambil 'Kekuatan Gelap', Pria yang Dikenal Sebagai 'Bad Boy' Ini pun Memutuskan untuk Mengubah Hidupnya

Tatik Ariyani

Penulis

Matus Benko sering meninggalkan kekasihnya tanpa alasan yang jelas, lalu mudah jatuh cinta dengan wanita baru. Hal itu membuatnya tidak bahagia, namun dia tidak dapat berbuat banyak.

Intisari-Online.com - Masa muda Matus Benko dikelilingi banyak pacar yang baik hati, namun tanpa alasan dia meninggalkan mereka dan banyak menyakiti orang.

Hubungan jangka panjang pertamanya dimulai saat dia berusia 17 tahun dengan seorang gadis yang sangat baik, cerdas dan mereka tidak pernah berkelahi atau salah paham.

Saat kekasihnya pergi untuk melanjutkan kuliah, mereka harus melalui hubungan jarak jauh yang membuat Benko jatuh cinta pada wanita lain dan mengakhiri hubungannya tanpa banyak menghargai perasaan kekasihnya.

Baru-baru ini dia merenungkan hubungan masa lalunya dan menyadari bahwa dia kecanduan jatuh cinta, seolah-olah dia tidak pernah memikirkan bahwa dia telah memiliki kekasih.

(Baca juga: Axis Mundi: Situs Suci di Mana 'Surga' Bertemu Bumi)

Dia pikir jika dia jatuh cinta dengan wanita yang baru, dia tidak benar-benar mencintai kekasihnya dan dia memilih untuk mengikuti keinginannya.

Setelah dia mengakhiri hubungan jangka panjang pertamanya, dia bersama wanita baru yang dicintainya.

Namun tingkahnya menjadi semakin tidak jelas. Dia terus jatuh cinta pada wanita lain secara berulang-ulang.

Dia mencintai kekasihnya sekaligus memperlakukannya secara buruk dan tidak setia.

(Baca juga: Lucu! 8 Foto Ini Menjadi Bukti Nyata Bahwa Tidak Semua Barang Bisa Anda Beli Secara Online)

Benko dan kekasihnya berhasil bertahan bersama sampai hampir empat tahun karena toleransi yang dimiliki kekasihnya.

Kekasihnya menanggapi perlakuan buruk Benko dengan memaafkan secara tulus dan kekasihnya menjadi orang yang lebih baik, sementara Benko jatuh ke tempat yang sangat gelap.

Sepanjang masa mudanya, Benko biasa mabuk dan keadaan ini membuatnya hilang kendali, di mana dia tidak peduli dengan apapun dan mengabaikan batasan dirinya.

Saat itu, seolah-olah dia telah kehilangan kualitasnya sebagai manusia dan dirinya telah diambil oleh kekuatan gelap dan egois.

(Baca juga: Tokkeitai, Dinas Rahasia AL Jepang yang Gemar Membantai Warga Indonesia Tak Bersalah dalam Perang Dunia II)

Hal itu sangat merusak dan mengganggunya.

Seiring berjalannya waktu, dia mulai berpikir bahwa dia selalu berlawanan dengan kebaikan dan bersikap sangat buruk. Karena hal itu, dia membutuhkan tekad dan kedisiplinan yang kuat untuk berubah.

Awalnya, Benko berpikir tidak akan menemukan jalan keluar dari masalahnya, namun akhirnya dia menemukannya.

Jalan keluar yang membantunya adalah sebuah meditasi tradisional Tiongkok yang disebut Falun Dafa atau Falun Gong.

(Baca juga: Menurut Studi, Makan 4 Butir Telur dalam Seminggu Ampuh Kurangi Risiko Diabetes)

Meditasi pertamanya adalah tahun 2008 setelah dia membaca buku 'Catching the Big Fish' oleh David Lynch yang menggambarkan meditasi tersebut memiliki efek menakjubkan tentang kehidupan dan kreativitas.

Temannyalah yang pertama kali mengenalkan meditasi itu kepadanya, namun dia tidak mengikuti latihan secara serius.

Namun, setelah lima atau enam tahun berikutnya, Benko kembali pada prinsip-prinsip yang dia temukan di 'Zuan Falun' buku utama Falun Dafa. Tahun 2014, dia mulai untuk berlatih sepenuh hati.

Meditasi ini mengajarkannya untuk menemukan ketenangan batin, kebenaran, kasih sayang, toleransi, sambil melepaskan kecemburuan, kesombongan dan ketakutan.

(Baca juga: Viral, Tersebar Video Anak Terkapar Lemas di Lantai, Diduga Diberi Obat Penenang dan Disewakan!)

Benko lalu mencoba untuk berkencan dengan teman sekelas di perguruan tinggi dan dia bisa memperlakukannya dengan baik kali ini. Dua tahun kemudian, mereka menikah dan sekarang memiliki seorang anak laki-laki.

Setelah itu Benko memutuskan hanya wanita itu saja yang menjadi istrinya. Dia menutup pintu lain dan sekarang hatinya merasa nyaman.

Benko tidak perlu mendorong atau memaksakan diri dan rasanya sangat alami baginya karena ini adalah bagian dari komitmennya untuk menjadi orang baik.

(Baca juga: Bukan Hanya untuk Menanam Padi, 5 Keindahan Wisata Sawah Ini akan Membuat Anda Ingin Mengunjunginya!)

Artikel Terkait