Find Us On Social Media :

Jangan Sampai Terkena Taktik Devide et Impera dari Anak Negeri Sendiri, Ayo Katakan ‘Aku Orang Indonesia!’

By Ade Sulaeman, Selasa, 13 Februari 2018 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com – Serangan terhadap seorang romo di Yogyakarta baru-baru ini menambah daftar kelam hubungan antarumat beragama di Indonesia.

Sebab, tidak lama sebelum peristiwa tersebut terjadi pula serangan terhadap seorang ulama.

Banyak yang khawatir, aksi-aksi tersebut merupakan sebuah taktik devide ed impera alias politik adu domba.

Jika memang demikian, tulisan yang berusia hampir 20 tahun lalu ini rasanya masih sangat relevan untuk dibaca.

(Baca juga: Mewahnya Pesta Pernikahan 10 Hari 10 Malam Anak Raja Tambang Batu Bara Kalimantan Ini! Mobil Pengantinnya Saja Seharga Belasan Miliar!)

--

Akhir-akhir ini relasi antarmanusia di bumi Indonesia tampak semakin rapuh.

Rentetan kerusuhan berdarah mulai dari Situbondo, Jl. Ketapang - Jakarta, Kupang, Ambon, Sambas, serta yang secara sporadis terjadi di berbagai tempat lain, membuktikan hal itu.

Wajarlah, kalau banyak orang Eropa, Australia, Jepang, maupun Amerika sering bertanya, apakah orang Indonesia beradab? Apakah di negeri ini ada kerukunan dan perdamaian?

Mengapa di negeri subur itu banyak penjarahan, pembakaran, perseteruan?

Pertanyaan-pertanyaan tadi seolah merupakan representasi kritis dari buruknya relasi antarmanusia di bumi negeri.

Semua itu sangat memalukan, menyakitkan, sekaligus menakutkan.