Find Us On Social Media :

Meski Tak Didukung Dokumen-dokumen yang Sahih, Ada yang Bilang Pak Harto adalah Anak Hilang yang Tak Ditemukan Orangtuanya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 10 Februari 2018 | 19:45 WIB

Intisari-Online.com – Silsilah, awam menyebutnya daftar asal-usul atau garis keturunan, pasti sangat berarti buat seseorang.

Tak terkecuali bagi mantan presiden Soeharto. Kalau silsilahnya simpang siur, 'kan bisa sulit melaksanakan pembagian harta warisan.

Belum lagi susahnya dalam menulis sejarah keluarga. Bingung, versi mana yang mau dipakai?

Makin simpang siur, karena di masa Ialu (persisnya di masa Orde Baru), ada kecenderungan untuk mengaitkan, bahkan mencari-cari hubungan seseorang dengan keluarga kerajaan.

Karena orang yang (terbukti) punya hubungan istimewa itu, sedikit banyak tentu akan terangkat  derajatnya.

Siapa tak mau dianggap berdarah biru atau ningrat?

Nah, bicara tentang silsilah Soeharto, setidaknya ada tiga versi yang pernah beredar di masyarakat. Seperti berikut ini:

(Baca juga: Antara Sanro, Mallogo, Barongko, dan Soeharto, Inilah Kisah Masa Kecil BJ Habibie)

Versi pertama menyebut Pak Harto sebagai keturunan bangsawan Yogyakarta.

Kabar menggegerkan ini muncul di majalah POP, volume 2, nomor 17, Tahun 1974.

Diberitakan di situ, Soeharto adalah anak dari Padmodipuro, seorang bangsawan keturunan Hamengkubuwo II (memerintah antara tahun 1792 - 1810, 1811 - 1812, dan 1826 - 1828).  

Padmodipuro, karena ingin menikah lagi, memberikan Soeharto - saat itu baru berumur 6 tahun, bersama ibunya - kepada seorang penduduk desa bernama Kertorejo.

Ditambahkan, tampaknya Soeharto tidak pernah berhubungan dengan keraton, sungguhpun kakek buyut dari pihak ibunya, yakni Notosudiro memiliki istri seorang wanita yang berjarak lima generasi, merupakan keturunan putra dari Hamengkubuwono V dengan selir pertamanya.