Find Us On Social Media :

Waduh, Ternyata Sebagian Besar Anak Indonesia Tidak Disunat di Usia Terbaik Menurut Medis

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 3 Februari 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com - Sebagai orangtua yang punya anak laki-laki, kita kerap bertanya, entah kepada tetangga sebelah atau teman sekantor, kapan waktu sunat terbaik untuk si kecil?

Sunat, seperti disampaikan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS dari Rumah Sunatan, punya banyak sekali manfaat. 

Sunat, salah satunya, memungkinkan kebersihan kepala zakar lebih terjamin karena lebih mudah dibersihkan.

Selain itu sunat juga bagus untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi dan mengurangi risiko terkena kanker.

(Baca juga: Tunda Ejakulasi, Satu dari Lima Manfaat Sunat yang Wajib Diketahui Pria)

Selain itu, sunat juga bermanfaat untuk:

1. Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti peradangan pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis, yaitu kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik.

2. Mengurangi risiko terkena gangguan infeksi saluran kemih.

Kondisi ini terjadi akibat bakteri terkumpul di dalam kulup yang kemudian menyebar ke sistem urine. Sunat biasanya dipilih untuk menangani pengidap yang berisiko mengalami infeksi ini berulang kali.

Dengan sunat, frekuensi infeksi bisa dikurangi sehingga ginjal pun terlindungi dari berbagai komplikasi akibat infeksi berulang kali.

Bayi yang terlahir dengan sistem saluran kemih yang abnormal biasanya disarankan untuk menjalani sunat untuk mencegah infeksi saluran kemih dan kerusakan pada ginjal.

(Baca juga: Beginilah Ekspresi Anak-anak yang Mengikuti Sunatan Massal di Filipina)

Lalu kapan waktu sunat terbaik?