Hati-hati, Inilah Tanaman Pembunuh Manusia yang Hidup di Indonesia

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Gympie-gympie dikenal sebagai pembunuh anjing, kuda, dan manusia.

Intisari-online.com - Pernah mendengar nama tanaman, Gympie-gympie?

Tanaman ini sangat beracun dan mematikan.

Biasa hidup di hutan hujan tropis, ia dapat ditemukan di Maluku danwilayah Timur Laut Australia.

Dikutip dari Odittycentral, tanaman ini dikenal sebagai pembunuh anjing, kuda, dan manusia.

BACA JUGA:Kota Rjukan, Setiap Tahun Tidak Kena Cahaya Matahari Enam Bulan

Anda cukup beruntung jika dapat bertahan hidup jika terkena tanaman ini, karena rasa sakit yang timbul bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan hingga bertahun-tahun.

Tanaman ini memang dikenal sebagai tanaman mematikan.

Bahkan jika tanaman ini sudah mengering ratusan tahun, racunnya dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Dapat tumbuh hingga dua meter, gympie-gympie memiliki daun berbentuk hati berwarna hijau, dan memiliki buah berwarna ungu.

BACA JUGA:(Video) Tidur di Lantai, Bocah Ini Digigit Kobra Sepanjang Dua Meter, Nasibnya Berakhir Tragis

Setiap daun ditopang oleh batang, yang jika dilihat lebih dekat memiliki bulu halus.

Gympie-gympie
Bulu halus itulah yang digunakan oleh tanaman untuk menyengat dan menyalurkan bisa mematikan ke tubuh korbannya.

Jika anda bersentuhan dengan tanaman itu, bulu-bulu halus tanaman Gympie-Gympie akan menembus kulit Andadan melepaskan racun moroidin.

Kadang-kadang, hanya berada di dekat tanaman itu dan bernapas maka dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, bersin, dan mimisan yang mengerikan.

Gympie-Gympie seringkali menjadi ancaman bagi para pembuka hutan, surveyor dan penebang kayu.

Itu sebabnya sebagian besar orang yang sudah mengetahui predikat yang disandang oleh Gympie-Gympie tidak berani masuk ke teritori mereka tanpa menggunakan respirator, sarung tangan tebal, dan tablet antihistamin.

BACA JUGA:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya

"Mengalami tersengat adalah rasa sakit terburuk yang anda dapat bayangkan. Seperti dibakar dengan asam panas dan listrik pada saat yang sama," ujar Entomologi dan Ekologi Marina Hurley.

Ia mengaku sempat disengangat oleh gympie-gympie ketika bertugas selama tiga tahun di Queensland Atherton Tableland.

Ia adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas James Cook pada saat itu, dan tengah menyelidiki herbivora yang memakan tanaman penyengat tersebut.

"Reaksi alergi berkembang dari waktu ke waktu, menyebabkan gatal ekstrim dan gatal-gatal yang akhirnya diperlukan pengobatan steroid. Pada saat itu dokter menyarankan bahwa saya seharusnya tidak memiliki kontak lebih lanjut dengan tanaman dan saya tidak keberatan.

Itulah Gympie-Gympie, tanaman beracun paling mematikan yang juga dapat ditemukan di Indonesia.

BACA JUGA:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak

Artikel Terkait