Penulis
Intisari-Online.com -Di era kepemimpinan Presiden Soekarno (Bung Karno), adalah sesuatu hal yang langka dan tidak biasa Bung Karno berbelanja saat mengunjungi suatu tempat.
Sebagai seorang Presiden RI, Bung Karno bahkan kadang bisa tidak punya uang sama sekali.
Uniknya Bung Karno saat sedang bokek tidak segan-segan berutang pada orang-orang terdekatnya.
Misalnya kepada para personel Paspampres yang saat itu masih bernama Resimen Tjakrabiraw atau para rekan dekat Bung Karno yang berprofesi sebagai pengusaha.
Bung Karno memang tak sungkan-sungkan mengatakan sesuatu yang menurut orang lain tak mungkin atau “tak sopan”.
(Baca juga:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)
Maka ketika suatu kali Bung Karno menerima surat dan harus memberikan sejumlah uang, Bung Karno tampak bingung karena tak ada uang sama sekali di kantongnya.
Lantaran saat itu sedang tak membawa uang, Bung Karno pun secara secara spontan meminjam uang kepada pengawal pribadinya, Maulwi Saelan.
Tidak hanya itu. Suatu hari Bung Karno yang sedang butuh cukup banyak uang pernah menghubungi rekannya.
Rekan Bung Karno yang terpaksa ditelepon itu adalah tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI) Jawa Timur bernama Doel Arnowo.
Saat itu Bung Karno sedang berada di Jawa Timur dan butuh uang karena harus segera ke Jakarta.
Doel Arnowo yang ditelepon pun bingung karena sulit memahami kenapa seorang Presiden RI sampai bokek.
(Baca juga:Operasi Babilon, Serangan Udara Israel Paling Spektakuler yang Sukses Menghancurkan Reaktor Nuklir Irak)
Tapi meskipun dilanda kebingungan Doel pun segera bergegas menemui Bung Karno untuk memberikan uangnya.
Di lain waktu Bung Karno ternyata bikin ulah lagi terkait dompetnya yang kosong melompong alias bokek.
Bung Karno menghubungi seorang pengusaha bernama Tumpal Dorianus Pardede dan menyuruhnya menghadap.
Pengusaha yang populer dengan nama TD Pardede itu pun sempat bingung karena mendadak dirinya dipanggil Bung Karno tanpa alasan yang jelas.
Ketika sudah menghadap Bung Karno, TD Pardede ternyata menjadi tambah bingung lagi.
Pasalnya Bung Karno dengan terus terang meminta uang kepada TD Pardede untuk bayar utang dan beli cat.
Menyadari bahwa permintaan Bung Karno ternyata serius, TH Pardede pun memberikan uang sebanyak seribu dolar (saat ini setara dengan Rp13 juta).
“Wah banyak amat,” jawab Bung Karno seperti dikutip dalam buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno.
(Baca juga:Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!)