Find Us On Social Media :

Sepenggal Kisah Bung Karno, Akad Nikahnya Hampir Batal Karena Dandan Terlalu Necis

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 25 Januari 2018 | 11:15 WIB

Intisari-online.com - Pertemuan Sukarno dengan Oetari terjadi saat Sukarno masih berguru dan tinggal di rumah kos milik HOS Tjokroaminoto di Gang 7 Paneleh, Surabaya. 

Sukarno berusia 18 tahun, sedangkan Oetari 14 tahun.

Lamaran Sukarno diterima ayah Oetari, HOS Tjokroaminoto.

Keduanya melangsungkan akad nikah dengan sederhana di rumah kos milik Tjokro, pada 1921.

BACA JUGA: 5 Tempat Wisata yang Harus Kita Kunjungi, Salah Satunya Ada Taman Neraka Lo!

Menariknya, acara akad nikah rupanya diwarnai ketegangan antara Sukarno dengan penghulu. Sumber masalahnya sungguh lucu.

Penghulu minta Sukarno mengganti jas dan dasi untuk acara akad.

Gaya pakaian Putra Sang Fajar dianggap tidak sesuai dengan adat Islam pada masa itu.

Darah muda Sukarno pun menggelegak. Ia membentak sang penghulu dengan kata-kata tajam.

“Tuan Kardi, Saya menyadari bahwa dulunya mempelai hanya memakai pakaian Bumiputra, yaitu sarung. Tapi, itu adalah cara lama. Aturannya sekarang sudah diperbarui,” tegas Sukarno

BACA JUGA: Misteri Jam Raksasa di Candi Borobudur

Tak tanggung-tanggung, seperti dikutip dari buku "Istri-Istri Sukarno" karya Reni Nuryanti dkk (2007), Sukarno sampai mengancam akan membatalkan pernikahan.

Tentu saja perilaku Sukarno membuat gerah orang seisi ruangan yang masih setia memegang kebiasaan lama. Imam masjid yang hadir memprotes Sukarno.