Bukan dengan Mengeluh! Ibu Ini 'Merayakan' Penyakit Langka yang Dideritanya dengan Pemotretan

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Penyakit ini diketahui bermula saat kakaknya mengeriting rambut Guevara dan menemukan beberapa lingkaran botak di kepalanya.

Intisari-Online.com- Seorang ibu merayakan hari diagnosis penyakitnya mendatang dengan pemotratan bersama buah hatinya.

Courtni Guevara didiagnosis menderita alopesia (penyakit kulit autoimun) pada 8 Februari 2017.

Kesadaran ini semuanya berawal saat kakaknya mengeriting rambut Guevara dan menemukan beberapa lingkaran botak di kepalanya.

Dia panik dan segera menjadwalkan janji untuk bertemu dengan dokter.

Baca Juga:Kabar Duka, Aktor Pemeran Tinky Winky di Film Teletubbies Meninggal

Baca Juga:Bukan Kokain, Narkoba Paling Mematikan di Dunia Itu Bernama Kecubung! Inilah Efek Mengerikannya

Courtni Guevara yang didiagnosis Alopesia tahun lalu berpose bersama Zuri, putrinya
Dokter pertamanya nampak tidak terlalu serius menangani masalah ini, dan dengan dokter selanjutnyalah Guevara didiagnosis menderita alopesia.

Alopesia ini mengakibatkan hilangnya sebagian bahkan seluruh rambut di kepala.

"Saya tidak merasa sia-sia, tapi layaknya seorang wanita saya berharap memiliki rambut sebagai mahkota kepala," ungkap ibu berusia 31 itu sebagaimana dilansir pada ABC News (22/1).

Courtni Guevara didiagnosis Alopesia tahun lalu
Guevara mengatakan bahwa keterikatan emosional dengan rambutnya itu baru disadari saat telah kehilangan.

Meski begitu dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat mengalir hangat.

Saat putrinya, Zuri, lahir sehat dengan kepala penuh rambut pada 21 Juli, Guevara merasa lega.

Guevara memutuskan untuk memperingati tanggal didiagnosisnya bulan depan dengan pemotretan yang telah dilakukan dan membuatnya viral di media sosial.

Dia melakukan pemotretan itu dengan putrinya yang berusia 6 bulan.

Baca Juga:Petani Ini Sengaja Tanam Jambu Biji di Pinggir Jalan Demi Sebuah Tujuan yang Sangat Mulia

Courtni Guevara dan Zuri
Guevara menegaskan bahwa semua masalah akan mudah dilalui beserta dukungan orang-orang tercinta.

Baca Juga:Shell Shock, 'Kegilaan' para Tentara Perang Dunia I yang Justru 'Diobati' dengan Hukuman Mati

Artikel Terkait