Jangan Malas karena Harus Buang Air Kecil Melulu, Sebab Dehidrasi Bisa Bikin Ibu Hamil Keguguran

Moh Habib Asyhad

Penulis

Orang dewasa dalam keadaan normal memerlukan cairan minimal dua liter atau sekitar delapan gelas setiap hari untuk mempertahankan kebugaran tubuh.

Intisari-Online.com – Jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh bergantung kepada usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, cuaca, keadaan khusus seperti hamil atau menyusui, dan penyakit tertentu seperti demam, diare, dll.

Orang dewasa dalam keadaan normal memerlukan cairan minimal dua liter atau sekitar delapan gelas setiap hari untuk mempertahankan kebugaran tubuh.

“Pada ibu hamil, kebutuhan cairan jauh lebih banyak. Yang pertama untuk produksi air ketuban,” jelas dr. dr. Ira Marisa, MS, Sp.GK., Dokter Spesialis Gizi di RSIA Kemang Medical Care.

Jumlah air ketuban yang kurang membawa risiko bagi tumbuh kembang janin. Air ketuban juga berfungsi untuk melindungi janin.

Kedua, dibutuhkan untuk mendukung sirkulasi darah janin dan menentukan jumlah produksi air ketuban.

(Baca juga:Siapa Sangka Nyawa Ibu Hamil Ini Berhasil Selamat karena Merespons Tingkah Aneh Anjingnya)

(Baca juga:Gempa Jakarta: Apa yang Menyebabkan Bumi 'Bergoyang'?)

Suhu tubuh ibu hamil akan meningkat sekitar 0,5oC dan akan disertai peningkatan penguapan melalui permukaan kulit.

Sementara di dalam rahim, sirkulasi darah juga meningkat akibat pertumbuhan janin yang memerlukan tambahan produksi cairan ketuban.

Padahal kandungan yang membesar menyebabkan terjadinya tekanan pada kandung kemih, sehingga pengeluaran urin juga bertambah.

Bagi wanita yang sedang hamil, disarankan menambah asupan cairan setidaknya 300 – 400 ml.

Jadi, ibu hamil memerlukan 2.300 – 2.400 ml, atau sekitar 10 – 12 gelas, setiap hari.

Paling tidak, minum setiap 15 menit sekali.

Hindari kafein

Asupan cairan bisa juga berasal dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Tapi biasanya semua itu baru memenuhi sekitar 20% kebutuhan cairan.

(Baca juga:(Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)

Ibu hamil sebaiknya menghindari kafein. Selain di kopi, kafein juga terdapat di teh dan minuman ringan.

Kafein merupakan diuretik kuat yang dapat meningkatkan produksi air seni dan meluruhkan mineral-mineral penting dalam tubuh.

Asupan berlebihan pada awal kehamilan dapat menjadi pencetus terjadinya keguguran.

Kembali ke soal cairan, kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi dan sembelit.

Dehidrasi biasanya diawali dengan rasa haus, yang jika diabaikan, akan makin berat, dengan tanda-tanda mual, lemah, sakit kepala, mata cekung, dan kulit menjadi tidak elastis.

Kalau kondisi ini tidak segera dipulihkan, kesadaran akan menurun bahkan bisa berujung shock.

Produksi air ketuban pun menjadi berkurang.

(Baca juga:(Foto) Sungguh Mengharukannya, Kakek yang Kehilangan Segalanya Usai Kebakaran Ini Begitu Erat Memeluk Kucingnya yang Selamat)

Jika mual-mual dan muntah yang sering dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama tidak diimbangi dengan asupan cairan, maka dapat menyebabkan dehidrasi.

Dehidrasi berat pada trimester ketiga dapat memicu kontraksi, yang akan berakibat terjadinya persalinan prematur.

Selama hamil, kelenjar keringat bekerja lebih aktif, dan pembuluh darah pada kulit juga membesar sehingga tubuh ibu hamil banyak berkeringat.

Jadi, bagi ibu-ibu hamil, tidak perlu takut minum meski akan menyebabkan sering buang air kecil.

Buang air kecil adalah proses membuang limbah dari dalam tubuh.

Sebaliknya, menahan buang air kecil akan memudahkan kuman berkembang biak sehingga kandung kemih mudah terinfeksi, juga memudahkan terbentuknya kristal yang merupakan awal dari terbentuknya batu kandung kemih. (ktw)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 2014)

(Baca juga:Lebih dari 5 Tahun Polisi Ini Pura-pura Jadi Anak dari Seorang Ibu yang Tak Dikenalnya, Alasannya Mengharukan)

Artikel Terkait