Penulis
Intisari-Online.com – Seorang polisi di China telah merebut hati banyak warganet setelah ia muncul dalam sebuah pertujukan televisi.
Pasalnya, ia berhasil menenangkan dan membuat pasangan manula merasa nyaman karena kehilangan putra mereka.
Caranya, selama 5 tahun polisi yang bernama Jiang Jingwei ini berpura-pura sebagai putra dari manula yang tidak dikenalnya itu.
Dengan demikian, ibu yang disabilitas itu menjadi nyaman dan tenang hidupnya.
(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)
Begini ceritanya…
Dikisahkan, ada sepasang suami istri bernama Xia Zhanhai dan Liang Qiaoying yang tinggal di sebuah kota di Provinsi Shanxi.
Mereka menjalankan usaha sebuah pabrik bersama putra mereka, Xia Xiaoyu.
Suatu hari di tahun 2003, terjadi insiden di pabrik yang menyebabkan Liang Qiaoying dan putranya keracunan gas di pabrik mereka.
Liang Qiaoying selamat, meskipun mengalami kelumpuhan pada bagian bawah tubuhnya sehingga harus menggunakan kursi roda.
Ia juga mengalami kehilangan memori yang cukup parah.
Sedangkan putra mereka, Xia Xiaoyu tewas dalam insiden di pabrik mereka.
Sang suami, Xia Zhanhai, tidak sanggup menceritakan kematian putra mereka kepada istrinya.
(Baca juga: (Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)
Ia mengatakan bahwa putra mereka pergi bekerja di kota lain yang berjarak sangat jauh dari kota mereka tinggal.
Meskipun demikian, tahun demi tahun yang berlalu, membuat istrinya sangat merindukan putra mereka.
Xia Zhanhai jadi bingung sekaligus sedih dengan kondisi istrinya.
Hingga suatu hari ia menonton televisi yang menyiarkan tentang EXPO 2010 di Shanghai, yang berjarak 1.700 km dari kota mereka.
Ia melihat seorang polisi yang bertugas menjaga keamanan di acara pameran itu.
Ia merasa wajah polisi itu mirip dengan wajah mendiang putranya.
Xia langsung mencari polisi tersebut, dan dengan bantuan sebuah stastiun televisi, akhirnya ia bisa bertemu dengan polisi bernama Jiang Jingwei ini.
Begitu bertemu, Xia langsung menceritakan kisahnya dan meminta bantuan untuk menghibur istrinya dengan berpura-pura sebagai putra mereka.
Petugas polisi itu tidak langsung setuju dengan permohonan itu. Ia mengatakan kepada Xia untuk memikirkannya terlebih dahulu.
“Aku harus mempertimbangkan perasaan orangtuaku juga. Jadi aku enggan memanggil wanita lain sebagai ‘ibu’,” kata Jiang Jingwei dalam sebuah wawancara dengan media.
Baru setelah ayah Jiang sendiri yang menyakinkannya, akhirnya ia menawarkan bantuan bagi pasangan Xia dan Liang. Tentunya tanpa Liang ketahui yang sebenarnya.
Begitulah, selama lebih dari 5 tahun terakhir ini, Jiang berperan sebagai anak dari Liang.
Secara rutin ia mengirim pesan dan salam kepada ‘ibu’ keduanya itu lewat telepon.
Ia juga mengirimkan pakaian hangat saat musim dingin dan kue bulan saat festival musim gugur di China.
Bahkan, bila sedang tidak sibuk, ia akan membayarkan ongkos untuk mendatangkan pasangan itu ke sebuah pertemuan.
Kisah Jiang Jingwei ini akhirnya ditayangkan dalam sebuah acara televisi.
Selama pertemuan di televisi, Jiang mengatakan bahwa ia langsung merasakan kedukaan dari seorang ibu yang telah kehilangan anaknya demikian lama, ketika akhirnya mereka bertemu.
Ia mendekati Liang ketika wanita itu mulai memanggilnya dengan ‘Xiaoyu’ sambil mengiayakan dan berperilaku seperti putra sesungguhnya.
Sementara pembawa acara program televisi tersebut, telah mengatur segalanya dalam pertemuan pertama.
Mereka menjelaskan kepada Liang bahwa aksen putranya telah berubah sejak lama bekerja jauh dari rumah.
Pekerjaannya sebagai seorang petugas keamanan juga membuat putranya tidak bisa pulang ke rumah mereka.
Dilansir dari situs Shanghai Daily, Liang yang sebelumnya muram dan lemah, dilaporkan menjadi membaik sejak pertemuan tersebut.
“Malam setelah pertunjukan itu, ia tidur bagaikan seorang bayi selama lebih dari 8 jam. Sebelumnya ia sangat sulit tidur nyenyak,” cerita Xia Zhanhai.
(Baca juga: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)