Miris! Sekolah untuk Menjadi PSK Profesional Ini Justru Bebas dari Tuntutan Hukum

Tatik Ariyani

Penulis

Sekolah Trabajo Ya di Valencia, Spanyol dibuka untuk mengajarkan trik PSK yang paling efektif dalam transaksinya.

Intisari-Online.com - Sekolah ditujukan untuk mendidik muridnya menjadi orang yang pandai dan berakhlak mulia.

Namun, ternyata ada juga sekolah yang mendidik muridnya untuk menjadi PSK profesional.

Dilansir dari listverse, ada sebuah sekolah bernama Trabajo Ya yang artinya 'Kerja Sekarang' yang dibuka di Valencia, Spanyol.

Sekolah tersebut menawarkan kursus dasar dalam prostitusi profesional dengan kebijaksanaan maksimum. Serta mengajarkan trik PSK yang paling efektif dalam transaksinya.

(Baca juga:Kecantikan di Medsos Sebagian Besar Fana, Foto-foto Menggelikan Ini Buktinya)

(Baca juga:Inilah yang Akan Terjadi Jika Bumi Tiba-tiba Berhenti Berputar, Seram Banget!)

Untuk menarik minat masyarakat, mereka membuat iklan besar-besaran agar orang-orang mau mendaftarkan diri mereka di sekolah tersebut.

Kualifikasi yang dibutuhkan dalam sekolahini pun tidak rumit, hanya dibutuhkan orang dengan usia minimal 18 tahun dengan tingkat kehadiran yang besar dan tidak malu-malu.

Mereka jugamenganggap bahwa profesi PSK menguntungkan dan menawarkan pekerjaan instan untuk kedua jenis kelamin.

Pelatihan berlangsung selama satu minggu yang terdiri dari kelas teori dan praktek.

Dengan biaya sebesar Rp1,6 juta, siswa diberi pelajaran tentang sejarah dan evolusi prostitusi serta keterampilan bisnis. Mereka juga mengadakan sesi keterampilan praktis selama dua jam setiap hari di mana siswa mempelajari seluk-beluk tentang prostitusi.

Dalam sekejab,sekolah tersebut mendapat tuntutan hukum oleh orang-orang yang menuntut prakteknya.

Sebuah pengadilan pun mengadakan sebuah penyelidikan terhadap kegiatan sekolah tersebut, apakah pelatihan tersebut mewakili praktek prostitusi.

Namun hasilnya nihil.

(Baca juga:Sudah Tidur dengan 10.000 Pria, Mantan PSK Ini Ungkapkan Apa yang Ia Pelajari dari Industri Malam Selama 12 Tahun)

Menurut para hakim tidak ada unsur konklusif yang ditemukan sebagai bukti bahwa kelas dibukauntuk anak di bawah umur atau mereka mempromosikan prostitusi dan kembali beroperasi.

Sejak kelas dimulai kembali, beberapa anggota partai politik regional kembali meminta agar kasus tersebut diperiksa ulang.

Namun, hasilnya kembali tidak memuaskan.

Mereka mengatakantidakbanyak yang bisa dilakukan. Kepolisian mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran yang telah dilakukan kelas itu.

Hanya saja, jika di kemudian hari ditemukan ada anak di bawah umur atau seseorang mengaku telah terjadi praktekprostitusi di luar batasan, hal ini baru bisa berubah.

(Baca juga:Di Balik Nama Gang Dolly yang Melegenda, Siapakah Sebenarnya Dolly?)

Artikel Terkait