Find Us On Social Media :

Katrina Leung, Intelijen Perempuan China yang Mengobrak-abrik Gedung Putih Berkat ‘Diplomasi Ranjang’-nya

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 21 Januari 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Untuk mencapai negara yang kuat baik secara politik, ekonomi, maupun militer, China telah mengerahkan semua agen itelijennya ke berbagai penjuru dunia.

Salah satunya adalah pengiriman agen rahasia kepada Amerika Serikat yang menjadi rivalnya.

Biro Invenstigasi Federal (FBI) AS bahkan pernah kecolongan ketika salah satu mata-mata China hampir berhasil menyusup ke Gedung Putih yang menjadi lambang kekuasaan dan kedaulatan tertinggi AS. 

Air Force One yang merupakan pesawat kepresidenan yang seharusnya steril juga hampir dapat disadap.

Mata-mata yang hampir bisa menggapai Gedung Putih tersebut ternyata  seorang wanita bernama Katrina Leung.

BACA JUGA:

Masa lalu Leung di China tidak terungkap dengan jelas. Ia hanya diketahui lahir 1 Mei 1954. Setidaknya itulah yang tertulis di paspor Taiwan yang dipakainya untuk memasuki Amerika tahun 1970.

Leung juga diketahui mempunyai banyak nama berbahasa Mandarin di antaranya Man Ying Chan atau Wen Ying Chen atau Luo Shou Zhan. Setibanya di Amerika, dia bersekolah di Washington Irving High School di New York City dan lulus pada 1972.

Leung kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Cornell dan seterusnya meraih MBA di Universitas Chicago. Saat kuliah terlihat Leung sangat tertarik dengan dunia politik. Dia bahkan menjadi aktivis Partai Republik AS.

Pengetahuan Leung yang luas terhadap dunia perpolitikan China menarik minat FBI. Saat itu biro ini sedang dipusingkan dengan ulah profesor berdarah China bernama Gwo Bao Min yang bekerja di laboratorium National Lawrence Livermore.

BACA JUGA: 

Profesor ini terlibat dalam pembuatan senjata nuklir yang sangat rahasia. FBI mencurigai dia agen MSS (badan intelijen China) dan telah mengirim berbagai informasi tentang proyek yang ditanganinya kepada Pemerintah China.

Untuk bisa membuktikan tindakan Min, FBI mencoba menggunakan Leung dan menggelar operasi rahasia,Tiger Trap pada 1980. Setidaknya, sebagai sesama orang China, mereka tidak saling curiga. Leung pun direkrut resmi oleh FBI.