Penulis
Intisari-online.com - Pemerintah Swedia berencana menerbitkan selebaran yang akan dikirim ke 4,7 juta kepala keluarga di negeri itu sebagai antisipasi pecahnya perang.
Selebaran itu berisi imbauan agar warga Swedia bersiap untuk menghadapi krisis dan kehancuran serta bergabai jenis serangan terhadap negeri itu.
Rencana penerbitan selebaran ini merupakan langkah terbaru Swedia dalam mempersiapkan strategi pertahanan untuk merespon kemungkinan agresi Rusia.
"Pembuatan selebaran itu sebagian dipicu situasi di lingkungan sekitar kami yaitu di kawasan Baltik," kata juru bicara Badan Kontijensi Sipil Swedia kepada CNN, Rabu (17/1/2018).
BACA JUGA:Katyusha, ‘Rudal Bodoh’ Andalan Pejuang Hizbullah yang Kerap Bikin Pasukan Israel Kalang Kabut
Menurut sang juru bicara, selebaran itu juga akan memuat tips-tips praktis untuk memastikan warga negeri itu memiliki persediaan makanan, air bersih, dan selimut di kediaman mereka.
Di sisi lain, pemerintah Swedia juga meningkatkan anggaran pertahanannya, memberlakukan kembali wajib militer, dan menempatkan pasukannya di Pulau Gotland yang strategis.
Pada 2010, Swedia menghentikan program wajib militer dan mengandalkan perekrutan personel militer atas dasar sukarela.
Namun, pada Maret 2017 semua berubah dan pemerintah memutuskan wajib militer kembali diberlakukan pada 2018.
BACA JUGA:Ini 5 Bahaya Nonton Film Porno di Ponsel Android, Sungguh di Luar Dugaan!
Sementara, keputusan untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 720 juta dolar selama lima tahun sudah dimulak pada Februari 2015.
Namun, Swedia kekurangan sumber daya manusia untuk kebutuhan militernya.
Menurut data pemerintah Swedia, militer negeri itu kekurangan 1.000 personel untuk posisi komandan, prajurit, dan pelaut.
Kini pemerintah Swedia berencana memastikan menambah 6.000 personel militer profesional dan 10.000 orang lainnya sebagai tentara "paruh waktu".
Swedia bukan anggota NATO tetapi kerap memberikan kontribusi terhadap operasi-operasi militer NATO dan memiliki hubungan baik dengan aliansi militer itu. (Ervan Hardoko)
BACA JUGA:Inilah Kota Paling Berbahaya di Dunia, Letaknya di Sebelah Indonesia