Penulis
Intisari-Online.com - Merantau di luar daerah dan harus meninggalkan keluarga di rumah bagi beberapa orang adalah hal yang sangat berat untuk dilakukan.
Bahkan karena kesibukan atau kelelahan setelah bekerja, membuat kita tak sempat berkomunikasi dengan keluarga.
Tapi pria pekerja migran di China ini tidak, tidak peduli di mana ia bekerja dia harus tetap berhubungan dengan keluarganya.
Meskipun itu juga berarti dia harus berjalan setiap malam menuju stasiun kereta bawah tanah.
Begitulah yang dia lakukan setiap malam.
Ge Yuanzheng, berasal dari provinsi Henan, adalah satu dari jutaan pekerja konstruksi di China.
Oktober lalu, dia pindah ke Shanghai untuk mencari nafkah karena ingin memberi keluarganya kehidupan yang lebih baik.
Uang yang dia dapatkan sekitar 200 yuan sampai 300 yuan atau sekitar Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per hari.
Ge tinggal dengan rekan kerjanya di asrama dan dia hanya menghabiskan uangnya untuk kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Mengapa Pembuluh Darah Kita Seringkali Berwarna Biru Padahal Darah Berwarna Merah?
Dia pun tidak pernah pergi untuk jalan-jalan karena takut berbelanja secara royal pada barang-barang yang tidak perlu.
Dia sangat hemat, bahkan merasa kesulitan mengeluarkan uang membeli paket internet untuk melakukan video call dengan keluarganya.
"Saya tidak ingin mengeluarkan uang, tapi saya rindu rumah dan ingin berbicara dengan keluarga saya," katanya dilansir dari world of buzz.
Mengatasi dilema tersebut ia memutuskan mencari Wi-Fi yang sangat bagus di stasiun kereta bawah tanah setempat.
BACA JUGA:Sudah Diselingkuhi, Wanita Ini Juga Dijatuhi Denda Rp23 Juta Gara-gara Buka Email
Dia akan berjalan menuju kesana, duduk sambil mencharge HP-nya mengobrol dengan istrinya dan mengatakan bahwa dia sangat merindukannya.
Ini sudah berlangsung lama sampai suatu hari, fotonya diambil oleh seorang pejalan kaki yang mengunggahnya di media sosial.
Foto tersebut menjadi viral di internet hingga sang istrinya pun melihat gambarnya.
Setelah mengetahui perjuangan suaminya hanya untuk menelepon dirinya, dia begitu terharu namun tetap bahagia asalkan suaminya baik-baik saja.
Mereka telah dikarunia dua orang anak diaman satu bekerja dan satunya sedang menempuh pendidikan keperawatan dengan biaya 30.000 yuan atau sekitar Rp. 62 juta per tahun.
Cerita Ge sungguh membuat kita malu, beberapa dari kita bahkan mengutamakan membeli paket internet untuk tetap tersambung dengan media sosial, entah untuk update status atau berhubungan dengan teman.
Namun tak jarang juga kita terlalu asik dan mengabaikan untuk selalu berkomunikasi dengan keluarga.
BACA JUGA:Pakar Sebut Mezanin BEI Runtuh karena Resonansi, Mungkin Seperti ‘Nasib’ Jembatan Ini 187 Tahun Lalu