Intisari-online.com - Secara kebetulan, seorang wanita bernama Romy McCloskey, melihat tiga ulat kepompong di tanaman halaman rumahnya.
Sayangnya, ketika lahir, salah satu kupu-kupu lahir dengan tidak sempurna.
Kupu-kupu berjenis Monarchi (kupu-kupu Raja) itu mengalami cidera saat berusaha merobek kepompongya dan bukan karena faktor genetik atau dijangkit parasit.
Terlihat bahwa salah satu bagian sayapnya rusak.
(Baca juga: )
(Baca juga: Ratu Alexandra Birdwing, Kupu-kupu Terbesar di Dunia yang Begitu Indah tapi Sayang Terancam Punah)
Untungnya, Romy, yang seorang desainer kostum profesional ini, berbaik hati untuk membantu kupu-kupu monarch yang baru berusia tiga hari itu.
Berbekal peralatan handuk, gantungan kawat, cotton bad, kapas, gunting, pinset, bedak talek, dan sayap kupu-kupu tambahan yang ia dapatkan dari kupu-kupu lain yang telah mati, Romy pun melakukan "operasi" pada sayap kupu-kupu tersebut.
Romy mulai dengan memotong dan merapikan sayap yang patah, ini tidak menyakiti kupu-kupu. Rasanya sama seperti saat kita memotong rambut atau kuku.
Dengan penuh kesabaran, Romy menyambung sayap kupu-kupu tersebut dan hasilnya seperti gambar di atas.
Meskipun corak warnanya berbeda, tapi sayap kupu-kupu tersebut tetaplah cantik.
(Baca juga: )
Esok harinya, setelah diberikan nektar buatan oleh Romy sendiri, ini saatnya untuk melihat apakah kupu-kupunya sudah siap untuk terbang atau tidak.