Penulis
Intisari-Online.com -Minuman beralkohol menghasilkan bahan kimia berbahaya yang jika diminum bisa menyebabkan kerusakan genetik permanen pada DNA sel punca.
Jika sudah begitu, menurut sebuah penelitian yang terbit Rabu (3/1) kemarin, si peminum akan lebih berisiko terserang kanker.
Dengan melakukan uji coba pada seekor tikus di laboratorium, seorang ilmuwan Inggris menganalisis kromosom dan sekuensing DNA untuk memeriksa kerusakan genetik yang diakibatkan oleh asetaldehida.
Kalian tahu, itu adalah bahan kimia berbahaya yang dihasilkan saat tubuh memproses (baca: kemasukan) alkohol.
(Baca juga:Khasiat Empon-empon Kalahkan Migrain, Sssttt... Ada Kandungan Alkoholnya Juga Ternyata)
(Baca juga:Satwa di Taman Safari Diberi Minuman Beralkohol oleh Pengunjung: Adakah Hewan yang Suka Alkohol?)
Temuan penelitian ini menawarkan lebih banyak detail tentang bagaimana alkohol meningkatkan risiko pengembangan tujuh jenis kanker, termasuk payudara dan usus.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bagaimana tubuh berusaha mempertahankan diri dari kerusakan yang bisa dilakukan alkohol.
“Beberapa jenis kanker berkembang karena adanya kerusakan pada DNA sel punca … temuan kami menunjukkan bahwa meminum alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan ini,” ujar Ketan Patel, profesor di Medical Research Council Laboratorary of Melecular Biology.
Badan Kesehatan Dunia mengklasifikasikan alkohol sebagai karsinogen Kelompok 1, yang disebut bisa menyebabkan kanker pada manusia.
Sebuah penelitian yang terbit pada 2011 lalu menemukan, alkohol bertanggung jawab atas sekitar 4 persen dari semua jenis kanker di Inggris—setatara dengan 12.800 kasus per hari.
Dalam penelitian yang terbit Rabu itu, yang dipublikasikan di jurnal Nature, tim yang dipimpim oleh Patel memberikan alkohol yang diencerkan kepada tikus dan menganalisis efeknya pada DNA hewan pengerat itu.
(Baca juga:Video Hewan di Taman Safari Diberi Minuman Beralkohol oleh Pengunjung, Bisakah Hewan Mabuk?)
(Baca juga:Ini Dia, Lima Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Berhenti Mengonsumsi Alkohol)
Para peneliti itu menemukan, asetaldehid bisa mematahkan dan merusakn DNA dalam sel punca darah, yang secara permanen bisa mengubah tatanan DNA dalam sel tersebut.
Ini penting, kata Patel, karena saat sel induk sehat menjadi rusak, itu bisa menimbulkan sel kanker.
Selain itu, para periset juga melihat bagaimana tubuh berusaha melindungi dirinya dari kerusakaan akibat alkohol.
Garis pertahana pertama adalah sekelompok enzim yang disebut aldehyde dehydrogenases alias ALDHs.
Enzim ini tugasnya memecah asetaldehid menjadi asetat, yang kemudian dapat digunakan sel sebagai sumber energi.
Dalam studi tersebut, ketika tikus yang kekurangan enzim ALDH diberi alkohol, DNA mereka akan mengalami kerusakan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan tikus berenzim yang berfungsi lebih baik.
Patel mengatakan bahwa sel juga punya garis pertahanan kedua dalam bentuk berbagai sistem perbaikan DNA yang, seringnya, memungkinkan mereka memperbaiki dan membalikkan berbagai jenis kerusakan DNA.
Meski begitu, dalam beberapa kasus—terutama orang-orang Asia Tenggara—sistem perbaikan itu seringkali gagal bekerja, yang artinya sel mereka tidak dapat diperbaiki secara lebih efektif.
(Baca juga:Ini Dia, Lima Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Berhenti Mengonsumsi Alkohol)
(Baca juga:Inilah yang Terjadi pada Otak ketika Minum Alkohol hingga Mabuk)