Penulis
Intisari-Online.com --Sebuah rekaman video yang mengejutkan beredar di dunia maya.
Dalam video tersebut, terlihat seorang guru wanita di sebuah taman kanak-kanak tengah menendang muridnya yang duduk di lantai.
Guru itu juga meninju murid lainnya setelah ia kehilangan kesabaran saat di kelas.
Ada beberapa murid yang masih balita itu mengalami kekerasan yang dilakukan oleh guru.
(Baca juga:Balita Ini Diklaim sebagai Titisan Dewa Monyet Gara-gara Punya Ekor di Tubuhnya, si Ayah: Ini Berkah Tuhan)
Peristiwa dalam video tersebut terjadi di sebuah taman kanak-kanak di kota Shenmu, Provinsi Shaanxi, China.
Guru yang sadis itu tidak disebutkan namanya untuk mencegah gelombang protes di sekolah tersebut.
Bisa dipahami bila guru kehilangan kesabaran setelah murid-muridnya tidak bisa berperilaku yang pantas sepanjang hari.
Meskipun demikian, anak-anak yang baru memasuki pendidikan, guru menyalurkan hukuman yang kejam, termasuk menendang seorang anak, tidak dibenarkan.
Dalam video yang dikutuk banyak orang itu, terlihat sang guru berkeliling kelas dan menyerang beberapa murid.
Sang guru terekam berpindah dari satu murid ke murid lainnya melakukan kekerasan pada anak, seperti meninju, menendang, dan mendorong para muridnya.
Bahkan ada murid laki-laki yang tidak berdaya ditinju pada bagian dadanya sebanyak tiga kali.
(Baca juga:Mengerikan sekaligus Konyol, Kisah Harry Potter ini Dikarang oleh Kecerdasan Buatan, Bagaimana Jadinya?)
Sang guru juga menyerang sekitar empat murid lainnya yang duduk di lantai. Kemudian ia meninju dan menampar murid lainnya di bagian kepala.
Guru sadis itu benar-benar membuat muridnya yang ketakutan jadi gemetaran.
Kantor pendidikan Kota Shenmu mengatakan bahwa mereka telah menghubungi taman kanak-kanak tersebut.
Sekolah tersebut diduga telah siap memecat pelakunya, walaupun hal itu masih belum dikonfirmasikan. Begitu laporan media di kota Shenmu.
Dilaporkan pula, sekolah itu telah menerima peringatan keras dari kantor pendidikan.
Dilansir dari situs MailOnline, Sabtu (23/12), pihak sekolah mengatakan, guru yang melakukan kekerasan telah menyatakan permohonan maaf secara terbuka kepada para orangtua murid.