Inilah Alasan Ilmiah Kenapa hingga Kini Kita Masih Mempercayai Hal-hal Supranatural

Moh Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com -Kepercayaan terhadap hal-hal yang sifatnya mistis, takhayul, dan supranatural, tidak mengenal zaman. Dulu ada, sekarang yang serba canggih pun masih.

Menurut survei terbaru, tiga perempat orang Amerika juga masih banyak yang percaya pada paranormal.

Bahkan, satu dari lima orang Amerika mengaku pernah melihat hantu.

(Baca juga:Dari Museum Dosa Sampai Museum Takhayul, Inilah Lima Museum Aneh Di Rusia)

(Baca juga:Kaca Pecah Jadi Tanda Datangnya Kesialan dan Beberapa Takhayul Paling Populer Lainnya)

Hal ini mendorong para psikolog untuk menguraikan alasan di balik kejadian paranormal.

Seperti dilansir dari BBC, para psikolog berkata bahwa beberapa manusia memang tidak dapat melepaskan diri dari takhayul dan cerita rakyat lama.

Saat manusia memercayai hal semacam itu, timbul perasaan yang menguntungkan dan seseorang memiliki cukup alasan untuk memahami suatu kejadian.

Pasalnya, otak manusia memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa.

Kepercayaan pada paranormal ini diyakini menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.

“Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan. Saat kita tidak dapat mengendalikan siituasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita,” kata Jennifer Whitson seorang psikolog dari University of Texas yang menekuni persepsi pola, serta penilaian dan pengambilan keputusan.

Beberapa pengalaman paranormal mistis sudah dijelaskan berdasarkan penelitian aktivitas aneh di otak.

(Baca juga:Menguak Rahasia Manfaat si 'Mistis' Kemenyan, Tidak Hanya tentang Mengusir Setan Lho!)

(Baca juga:Ternyata Menurut Ahli Lebih Baik Ge-er daripada Pesimistis: Nah, Begini Cara untuk Tetap Berpikir Optimistis!)

Semisal terkait fenomena kerasukan setan atau benda yang bergerak sendiri, ada respons yang ditunjukkan aktivitas otak sebelah kanan yang mengatur pengolahan visual.

Namun demikian, menurut Adam Waytz di Northwestern University di Illinois, ada cara lain untuk memahami tentang takhayul atau paranormal, yaitu dengan anthropomorphism.

Anthropomorphism adalah pandangan terhadap makhluk bukan manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.

Misalnya, adanya roh saat badai yang bisa menyebabkan sakit, atau saat dahan pohon menyentuh daun jendela, kita berpikir ada hantu yang ingin mengirimkan pesan.

“Manusia menciptakan kepercayaan pada hantu karena manusia tidak percaya bahwa alam semesta itu tanpa tujuan,” kata Waytz.

Menurut dia, ini bentuk umum dari kita saat merasa tidak bisa mengendalikan kehidupan.

Terkait hal aneh tersebut, Tapani Riekki, psikolog dari Universitas Helsinki di Finlandia, mencoba untuk menjelaskanya berdasarkan penelitian selama beberapa tahun terakhir.

Riekki meneliti dua kelompok orang terkait pandangannya terhadap paranormal, yakni orang yang skeptis dan orang yang percaya paranormal.

Kedua kelompok diminta untuk melihat animasi bentuk gerakan sederhana.

Ternyata, orang yang percaya paranormal lebih cenderung melihat semacam niat di balik gerakan, dan ini tercermin dalam aktivitas otak yang lebih besar yang berkaitan dengan teori pemikiran dan memahami motif orang lain.

Orang yang percaya takhayul juga cenderung melihat wajah-wajah tersembunyi dalam foto sehari-hari.

Temuan ini dikonfirmasi oleh tim lain di Universitas Amsterdam yang menemukan bahwa orang yang percaya paranormal cenderung melihat ada sosok yang berjalan di dalam cahaya.

(Baca juga:Nyai Roro Kidul, Kisah Gaib Rakyat Jelata yang Kemahsyurannya Tembus Waktu)

(Baca juga:Pak Harto, Dunia Gaib, Supranatural dan Spiritualisme Jawa)

Selain itu, orang yang memercayai paranormal memiliki penghambat kognitif yang lebih lemah dibandingkan dengan orang yang skeptis.

Kemampuan ini membantu orang-orang skeptis untuk menyingkirkan pikiran yang tidak diinginkan.

Sementara itu, makalah lain juga melaporkan bahwa orang yang percaya takhayul cenderung punya kepercayaan diri yang lebih besar dalam membuat keputusan.

Hal ini membuat mereka tidak mudah melepaskan apa yang telah dipercaya.

Meski demikian, rupanya memercayai paranormal tidak selalu negatif.

Percobaan lain menunjukkan bahwa berbagai kepercayaan takhayul dapat meningkatkan kinerja dan keterampilan.

Hanya dengan memakai pakaian atau membawa benda yang dianggap beruntung untuk menghadapi ujian, performa Anda bisa menjadi lebih baik.

Sebab, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan pada kemampuan diri.

(Baca juga:Sedang Dikembangkan Kain Transparan Seperti Jubah Gaib Harry Potter!)

Artikel Terkait