Berbeda dengan Beberapa Spesies Lain, Inilah Alasan kenapa Alat Kelamin Laki-laki Tidak Bertulang

Moh Habib Asyhad

Penulis

Bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut mungkin terkesan jorok, tapi dengan para ilmuwan. Bagi mereka, jawaban atas jawaban ini akan membuat kita semakin paham bagaimana manusia berevolusi.

Intisari-Online.com -Pertama-tama kita harus memahami bahwa tidak semua penis makhluk hidup tak bertulang laiknya penis manusia.

Beberapa hewan seperti walrus dan kucing membutuhkan tulang pada penisnya untuk proses pembuahan. Tapi kenapa penis manusia tidak bertulang?

Bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut mungkin terkesan jorok, tapi dengan para ilmuwan. Dengan menjawab pertanyaan itu, mereka semakin paham bagaimana manusia berevolusi.

Tulang penis, alias bacculum, pada beberapa hewan adalah bagian sistem rangka yang unik karena tidak terhubung secara langsung dengan rangka lainnya.

Tulang ini mengambang di ujung penis.

(Baca juga:Wanita Ini Bius dan dan Potong Penis Pacarnya, Pengakuannya saat Ditangkap Polisi Sangat Mengejutkan)

(Baca juga:Bayi Ini Lahir dengan 2 Alat Kelamin: Yang Satu Tumbuh di Tempat Biasa, Satu Lagi Tumbuh di Punggung)

Seperti disebut di awal, walrus adalah salah satu hewan yang penisnya bertulang, bahkan disebut punya tulang penis terpanjang, mencapai seperenam ukuran tubuhnya.

Sementara, lemur punya tulang penis berukuran seperempatpuluh panjang tubuh.

Alasan kenapa penis manusia tak bertulang tertuang dalam publikasi di Proceedings of the Royal Society B pada 14 Desember 2016 yang ditulis oleh Mathilda Bridnle dan Christopher Opie.

Menurut teori evolusi, sekitar 145 juta tahun lalu, untuk pertama kali tulang penis berkembang pada hewan. Sejak saat itu, beragam jenis mamalia dan primata memilikinya.

Sejumlah spesies, misalnya kucing, membutuhkan tulang penis untuk memicu ovulasi atau pelepasan telur.

Tak seperti manusia, kucing baru ovulasi ketika kawin.

Spesies lain membutuhkan tulang penis untuk masuk dan memicu gesekan pada vagina.

(Baca juga:Masukkan Alat Kelamin Ke dalam Trophy untuk Rayakan Kemenangan, Pesepak Bola ini di Kritik Keras!)

(Baca juga:Mulai dari Ganggu Reproduksi Manusia Hingga Akademik Anak, Inilah 8 Konsekuensi Sosial Akibat Perubahan Iklim)

Pada spesies-spesies tertentu, tulang penis dibutuhkan agar penis bisa bertahan lama di dalam vagina.

Pada sejumlah hewan, perkawinan memang bisa memakan waktu dan menyita energi.

Kadangkala, di tengah perkawinan, betina bisa melarikan diri dan berganti pasangan dengan pejantan lain.

Tulang penis membantu “mengunci” si betina, mengeblok organ intimnya.

Pada banyak hewan, semakin panjang proses perkawinan, maka semakin panjang pula tulang penis.

Selain itu, semakin tinggi kompetisi dalam perkawinan, semakin panjang dan besar pula tulang penis.

Nah, sekarang proses kawin-wamin manusia.

Rata-rata waktu yang dibutuhkan manusia dari penetrasi hingga ejakulasi hanyalah 2 menitan.

Selain itu, peluang perempuan untuk melarikan diri saat kawin dan berganti ke laki-laki lain bisa dikatakan nol.

Penetrasi dan gesekan vagina cukup dipicu dengan ereksi, aliran darah ke area penis.

Jika sudah begitu, buat apa tulang penis?

Karena tidak penting dan tidak mendukung fungsi reproduksi itulah, manusia tidak mengembangkan tulang penis dalam proses evolusinya.

(Baca juga:Jumlah Perkawinan Remaja Tinggi, Padahal Pemahaman Hak Seksual dan Reproduksi Sangat Rendah)

Artikel Terkait