Penulis
Intisari-Online.com – “Saya akan mengawali jawaban dengan penjelasan tentang proses buang air kecil,” ucap dr. Ponco Birowo, SpU., Ph.D., dari FKUI/RSCM.
“Kita semua paham bahwa urin dihasilkan oleh ginjal. Setelah itu, urin akan mengalir menuju kandung kemih melewati saluran ginjal.”
Diketahui kandung kemih manusia mampu menampung urin sebanyak 300-500 ml.
Ketika kandung kemih sudah terisi urin sebanyak lebih dari 150 ml atau sekitar 200 ml, ada sinyal dikirim ke otak yang kemudian mendorong seseorang untuk buang air kecil.
(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
Kalau letak toilet terjangkau, seseorang akan segera pergi ke toilet untuk buang air kecil.
Tapi jika letak toilet tidak terjangkau, seseorang dengan sangat terpaksa harus menahan buang air kecil.
Semakin lama seseorang menahan buang air kecil maka semakin banyak juga urin yang ditampung di kandung kemih.
Kalau urin yang ditampung lebih dari 500 ml, dinding akan melebar dan menipis.
Jika dinding kandung kemih sering melebar akibat menampung urine terlalu banyak, kandung kemih tidak kuat lagi memompa urin.
Sehingga akan ada urin yang tersisa di kandung kemih.
Sisa urin di kandung kemih sangat mungkin menimbulkan pengendapan menjadi batu.
Sisa-sisa urin di kandung kemih juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran ginjal dan kandung kemih.
(Baca juga:Mulai dari Menahan Buang Air Kecil Sampai Kurang Tidur, Ini Dia Kebiasaan Buruk yang Merusak Ginjal)
Kemungkinan terbentuknya batu di kandung kemih lebih besar terjadi pada laki-laki karena saluran buang air kecilnya lebih panjang.
Tak ada waktu yang pasti kapan seseorang yang sering menahan buang air kecil akan mengalami risiko-risiko di atas.
Tapi kalau memang ada seseorang yang sangat sering menahan kencing, setelah enam bulan ia bisa mengalami risikonya.
Mengenai batu pada kandung kemih, biasanya terbentuk setelah satu tahun.
Batu pada kandung kemih sebagian besar harus diobati dengan dioperasi.
Tapi kalau belum terjadi batu, seseorang yang dinding kandung kemihnya sudah melebar perlu melakukan terapi untuk menormalkan kembali fungsi dinding kandung kemih sebagai pemompa urin.
Diperlukan waktu cukup lama untuk terapi.
Oleh karena itu, daripada menderita beberapa penyakit akibat sering menahan kencing lebih baik mencegahnya.
Caranya pertama, minum banyak air putih.
Lalu setiap kali kebelet buang air kecil, langsung pergilah ke toilet.
Ingatlah, menahan buang air kecil bukan suatu kebiasaan yang baik. (Birgitta Ajeng)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 2014)
(Baca juga:Jangan Pernah Melakukannya Lagi! Inilah Bahaya Buang Air Kecil Di Kolam Renang Ketika Berenang)