Find Us On Social Media :

Secret Service, Pengawal Presiden AS Ini Awalnya Hanya Bertugas Memberantas Pemalsuan Uang

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 16 Desember 2017 | 17:00 WIB

Personel Secret Service menangkap tersangka penyerang Presiden Donald Trump di Ohia, AS.

Intisari-Online.com – Cikal bakal pendiri Secret Service atau Satuan pengawal Presiden AS adalah Presiden Abraham Lincoln.

Lucunya tugas utama mereka bukan mengurus presiden, tapi melacak para pemalsu uang. 

Terdorong keprihatinannya atas kondisi ekonomi negaranya, 14 April 1865, Lincoln memerintahkan menkeu AS, saat itu Hugh McCulloch, membentuk Secret Service Division di bawah jajaran departemen keuangan. 

Tugas utamanya adalah memberantas kasus pemalsuan uang yang membanjiri AS menyusul usainya Perang Saudara.

Ironisnya, sebelum sempat merasakan faedahnya, Lincoln keburu tewas.

Menyusul terbunuhnya Presiden James A. Garfield (1881) dan Presiden William McKinley di Buffalo, New York (1901), masyarakat AS menuntut perlindungan yang baik atas diri presidennya. 

Akhirnya, 1906 Kongres AS mengesahkan UU yang memberi mandat penuh Secret Service untuk mengawal presiden.

Presiden Warren G. Harding tahun 1922 meminta Kongres untuk mengubah Secret Service ini menjadi Exlusive Protective Service Gedung Putih yang diseragamkan. Kini menjadi Uniformed Division of Secret Service. 

Frank J. Wilson komandan  pasukan SS yang pertama, dalam perkembangannya bisa dibilang sebagai arsitek SS modern yang sekarang ini.

Melewati masa PD I dan II, para presiden AS aman-aman saja. Ini tentu salah satu bukti bahwa kerja mereka cukup efektif. 

Sampai terjadi musibah November 1963, Presiden John F. Kennedy ditembak mati ketika iring-iringan mobilnya melalui Kota Dallas, Texas. 

Komisi Warren yang menyelidiki kasus pembunuhan itu kemudian mengusulkan penambahan 50 agen yang mengawal presiden.