Bukan Manusia, Sistem Tata Surya Baru dengan 8 Planet Itu Ditemukan oleh Kecerdasan Buatan Milik Google

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

NASA telah menemukan sistem tata surya pertama yang memiliki delapan planet tata surya di luar sistem tata surya Matahari.

Intisari-Online.com- NASA telah menemukan sistem tata surya pertama di luar sistem tata surya kita, dengandelapan planet, yang jaraknya sekitar 2.500 tahun kecepatan cahaya.

Yang lebih mengejutkan seperti dilansir pada independent.co.uk, adalah bahwa sistem tata surya itu bukan ditemukanoleh astronom/manusia, melainkan oleh kecerdasan buatan (AI) dari Google.

Penelitian ini memberi harapan bahwa AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menemukan planet baru dengan lebih cepat dibanding dengan keahlian manual manusia.

Mesin AI ini berupa jaringan syaraf Google, komputer yang dapat layaknya manusia.

Baca Juga:Ada 3 Nama Politikus PDI-P Terkait Korupsi E-KTP yang Hilang dalam Dakwaan Setya Novanto, Ini Penjelasan KPK Kenapa Bisa Begitu

Baca Juga:Implan Payudara Menggunakan Karet dan 5 Hal Ini Wajar Dilakukan Zaman Kuno Dulu, tapi Mengerikan Jika Dilakukan Sekarang

AI ini menjadi mesin pertama yang melihat planet dan meneruskan informasi itu pada manusia (pemiliknya).

Jaringan saraf bekerja dengan terlebih dahulu diberi banyak informasi mengenai planet dan benda-benda lainnya, yang sebelumnya ditemukan oleh teleskop antariksa Kepler.

AI Google (yang belum diberi nama) menyisir data yang diturunkan oleh teleskop antariksa Kepler (diluncurkan ke luar angkasa oleh NASA pada tahun 2009).

Jaringan syaraf perangkat lunak tersebut diberi data sekitar 670 bintang.

Baca Juga:Tanpa Sadar, Ternyata Kita Sering Menyebut Nama Dewa-Dewa Pagan Tiap Hari

Baca Juga:Disiksa Sampai Diperkosa, Inilah Kisah Ratusan Tengkorak di 'Pulau Pembunuhan' Australia

Kemudian ia mendeteksi di san terdapat dua planet baru: Kepler 80g dan Kepler 90i.

Penemuan dua planet baru oleh AI Google
Christopher Shallue, seorang peneliti kecerdasan buatan di Google, dan Andrew Vanderburg, seorang astronom di University of Texas di Austin, mengatakan bahwa mereka berencana untuk melanjutkan pekerjaan mereka dengan menganalisis data Kepler pada lebih dari 150.000 bintang lainnya.

Namun jangan khawatir kecerdasan buatan ini tidak akan mengambil pekerjaan astronom atau astronot, justru bekerja sama.

Baca Juga:Tak Perlu Semir untuk Memoles Sepatu Anda, Kulit Pisang Juga Bisa Kok

Baca :Wah, Fisikawan Jerman Ini Hendak Menciptakan Planet Berpenghuni di Luar Angkasa, Seperti Apa Wujudnya?

Artikel Terkait