Wow, Muncul Selama 9 Jam, Pelangi Ini Memecahkan Rekor ‘Kemunculan Pelangi Terlama’ di Dunia

Ade Sulaeman

Penulis

Menurut seorang profesor Sains Atmosfer, rekor kemunculan pelangi sebelumnya adalah selama 6 jam dan berlangsung di Sheffield, Inggris, pada 1994.

Intisari-Online.com – Pelangi muncul ketika sinar matahari membiaskan partikel air hujan di langit.

Fenomena alam ini membentuk busur panah yang berwarna-warni.

Nah, kemunculan pelangi di langit Taipei, Taiwan, pada Kamis (30/11), telah memecahkan rekor dunia.

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Pasalnya, kemunculan pelangi itu berlangsung selama 9 jam, mulai dari pukul 7 pagi hingga pukul 4 sore.

Inilah ‘kemunculan pelangi terlama’ di dunia.

Rekor pelangi muncul terlama
Menurut seorang profesor Sains Atmosfer, rekor kemunculan pelangi sebelumnya adalah selama 6 jam dan berlangsung di Sheffield, Inggris, pada 1994.

Dijelaskan pula, bahwa pelangi yang muncul pada Kamis pagi itu berlangsung lama karena musim hujan memengaruhi Taiwan bagian utara.

Fenomena alam yang spektakuler ini diobservasi oleh Profesor Kun-Hsuan Chou.

Ia bekerja di Departemen Sains Atmosfer di Universitas Kebudayaan China di kota Taipei.

“Ini adalah sebuah hadiah dari langit. Aku kaget ketina mengobservasi pelangi ini selama 6 jam, tetapi ini adalah sebuah keajaiban, bisa memotret sebuah pelangi dengan durasi yang begitu lama,” kata Profesor Kun-Hsuan Chou, kepada situs MailOnline.

(Baca juga: Cerita Sebuah Keluarga di Amerika Serikat yang Tak Sengaja Menemukan Ujung Pelangi)

Masih menurut Profesor Chou, mencatat kali pertama pelangi muncul di langit selama lebih dari 6 jam pada 27 November.

Namun, tiga hari kemudian, ia dan rekannya mengobservasi pemecahan rekor kemunculan pelangi yang berlangsung selama 9 jam di dekat kampusnya.

Pemandangan kemunculan pelangi
Foto-foto yang diambil oleh Profesor Chou memperlihatkan pelangi terlihat di atas langit kampusnya mulai pukul 06.57 pagi hingga 15.55 sore.

Observasi itu berlangsung selama 8 jam dan 58 menit.

Ia menjelaskan bahwa saat itu sebenarnya ada 4 pelangi yang muncul di langit, termasuk pelangi pertma dan pelangi kedua dimana cahayanya dibiaskan oleh air hujan di langit.

“Disamping dua pelangi utama yang mudah diobservasi, ada dua pelangi lainnya yang dikenal sebagai pelangi tambahan, yang kurang jelas untuk dilihat karena perbedaan ukuran air hujan,” jelas Profesor Chou.

Kemunculan pelangi disebabkan oleh angin monsoon musiman yang bertiup dari arah timur laut Taiwan.

Monsoon adalah fenomena terjadinya perubahan iklim yang terjadi akibat adanya tekanan udara yang ekstrim di kawasan India dan Lautan Hindia.

Monsoon disebutkan memerangkap udara basah yang berkondensasi membentuk awan dan hujan.

Berdasarkan gambaran dari stasiun cuaca di kampus itu, angin monsoon bertiup pelan dengan kecepatan 2,5 hingga 5,0 meter per detik.

Itu sebabnya kemunculan pelangi menjadi sangat lama.

Profesor Chou juga mengatakan rekor kemunculannya mengejutkan dirinya dan juga rekan-rekan kerjanya.

Ia mengatakan ia tengah mencoba untuk membuktikan sebuah teori, yang mengklaim bahwa ketinggian sebuah pelangi turun 7 derajat setiap 30 menit.

Profesor Chou dan timnya percaya bahwa pelangi pada Kamis itu telah memecahkan sebuah rekor baru.

Ia mengklaim bahwa kemunculan pelangi terlama diketahui terjadi pada 23 tahun lalu.

Pelangi itu muncul di atas langit di Sheffield, Inggris, selama 6 jam pada 14 Maret 1994.

Kemunculan pelangi itu disampaikan oleh University of Shefield kepada sebuah media setempat, The Star.

Namun dalam catatan Guinness World Records 2014 dibawah kategori ‘hujan-bumi yang dinamis’, peristiwa itu terjadi di Wetherby, Inggris, bukan di Shefield.

Meskipun demikian, baik Kantor Met maupun Organisasi Meteorologi Dunia tidak mencatatnya.

Profesor Chou menambahkan, ia akan menyampaikan informasi ini ke dewan kota Taipei dan mencatatkan penemuannya kepada Guinness World Records.

Artikel Terkait