Penulis
Intisari-Online.com—Dalam hubungan suami istri, kita cenderung menghindari apa saja yang bisa memicu pertengkaran.
Salah satunya komplain alias mengeluh.
Faktanya, komplain yang disampaikan dengan cara yang tidak bijaksana, memang bisa memperkeruh suasana.
Padahal tadinya yang diharapkan adalah perbaikan, namun jadi berakhir dengan pertengkaran.
Nah, agar komplain pada pasangan tidak berakhir dengan cekcok, kita mempelajari tiga formula yang dilansir dari Pxychologytoday berikut ini:
(Baca juga: Apakah Anda Tukang Komplain? Mari Cek dengan Kuis Ini!)
1. Bikin telinganya lebih terbuka, mulailah komplain dengan kalimat yang positif
Bagi pasangan kita, komplain selalu terdengar seperti serangan fajar. Karena komplain berisikan keluhan-keluhan yang mengenai kesalahannya.
Nah untuk mengurangi sikap defensif itu, cobalah untuk memulai pembicaraan dengan kalimat yang positif.
2. Sampaikan komplain dengan simpel dan jelas
Setelah telinganya lebih terbuka dengan perkataan kita, mulailah menyampaikan komplain dengan jelas dan simpel.
Ingat tujuan kita adalah supaya ia mengetahui apa maksud kita, bukan untuk memojokkan atau menghakimi dia.
Fokuslah pada satu hal yang paling urgen untuk dikomplain, jangan melebar pada hal-hal lain. Sampaikan komplain dengan nada senetral mungkin.
MIsalnya ketika mengingatkan dia untuk berhenti sibuk dengan ponselnya: “Sayang, aku tahu ponsel membantumu untuk bekerja dll, tapi kadang-kadang aku merasa diabaikan gara-gara itu,”
(Baca juga: Belajarlah dari Embun Pagi Jika Masih Saja Mengeluh dengan Kondisi saat Ini)
3. Menyampaikan harapan
Setelah kedua hal di atas, sampaikan apa yang kita harapkan darinya. Ingat, dengan jelas dan netral.
Karena itu pastikan untuk memikirkan terlebih dulu, apa yang sebetulnya kita harapkan dari pasangan.
Apakah kita menginginkan permintaan maaf? Perbaikan diri darinya? Perubahan?
Pikirkanlah dulu hal-hal tersebut, baru sampaikan padanya secara spesifik.
Setelah menyampaikan komplain, ucapkan terimakasih padanya karena sudah mendengar komplain itu.