Penulis
Intisari-Online.com -Dalam upayanya menyelamatkan budaya lokal serta menghilangkan stigma buruk makan hewan pengerat, seorang politukus di Meksiko hidupkan kembali tradisi makan sup tikus.
Anggota legislatif Meksiko, Guadalupe Flores, mengatakan konsumsi menu caldo de rata atau sup tikus itu merupakan tradisi pada masa kolonial di Zacatecas.
“Ide ini untuk menjelaskan konsumsi tikus sawah adalah hewan yang bersih, tidak terkait dengan spesies yang ada di saluran pembuangan,” ujarnya kepada The Guardian, Minggu (19/11).
(Baca juga:Yakin Bisa Bikin Awet Muda, Para Perempuan di Vietnam Tak Segan-segan Makan Daging Tikus)
(Baca juga:Yuk Mengintip Tradisi Makan Tikus di India)
“Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang buruk. Mereka jasering untuk mencobanya dan akhirnya menyukainya.”
Selain daging tikus, sup itu juga dimasak dengan sayuran seperti jagung, zucchini, dan rempah oregano.
Saat ini, masih ada beberapa komunitas yang mengkonsumsinya.
Menu sup tikus ini masih dapat dicari di bar-bar, namun akan jarang ditemukan di restoran.
Lansia di Meksiko menganggap caldo de rata sebagai obat penyembuhan, yang mampu menangkal penyakit mulai dari flu biasa hingga diabetes dan arthritis atau sakit pada persendian.
Selain itu, sup ini juga diberikan ke ibu menyusui. Sampai sekarang, sup tikus diyakini mampu memulihkan libido.
Flores menyebutkan, daging tikus lebih terasa mirip dengan kelinci, namun lebih kaya rasa.
(Baca juga:Anjing Frida Menjadi Pahlawan dan Bintang di Media Sosial Berkat Upayanya Menyelamatkan Korban Gempa Meksiko)
“Ini akan menjadi makanan favorit mereka. Bukan seperti daging ayam, tapi sangat mirip dengan daging kelinci, hanya jauh lebih kaya rasa,” ucapnya.
Profesir Universitas Otonomi Zacatecas, Manuel de Jesus Macias Patino mengatakan, tikus sawah memiliki kandungan protein dan vitamin yang sangat tinggi.
Namun, masih banyak orang yang menolak untuk makan daging tikus.
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi Meksiko Hidupkan Tradisi Makan Sup Daging Tikus")