Pasien Bedah Sesar akan Ikut Dibebankan Biaya Operasi Jika BPJS Kesehatan Temukan Ini

Ade Sulaeman

Penulis

Iuran BPJS Kesehatan Non-PBI Naik Rp10.000

Intisari-Online.com - Klaim persalinan menjadi salah satu klaim terbesar yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Untuk itu, BPJS Kesehatan mengaku akan melakukan evaluasi mengapa klaim persalinan dengan metode bedah sesar (sectio caesarea) tinggi.

Evaluasi ini bagian dari rencana efisiensi BPJS Kesehatan untuk mengurangi defisit keuangannya.

Kepala Biro Humas BPJS Kesehatan Nopi Hidayat mengatakan, BPJS Kesehatan akan melihat apakah tingginya klaim ini dipicu oleh adanya praktik curang.

(Baca juga: Inilah Alasan Kenapa Persalinan Water Birth Dianggap Lebih Baik dari Persalinan Sesar)

Jika terbukti ada kecurangan, BPJS Kesehatan membuka kemungkinan menerapkan sistem cost sharing atau berbagi pembiayaan dengan peserta.

"Itu opsi yang bisa diambil karena tingginya utilisasi dan potensi kecurangan," katanya, Jumat (10/11).

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menambahkan, layanan lain yang akan dievaluasi adalah klaim layanan fisioterapi.

"Sectio caesarea akan kami lihat apakah benar setinggi itu, fisioterapi juga akan kami dalami teknisnya," katanya.

Seperti diketahui, BPJS Kesehatan harus melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi defisit keuangannya.

Selain menambah pemasukan premi, BPJS Kesehatan juga harus melakukan efisiensi.

Pemerintah pun sedang merumuskan berbagai strategi menambal defisit tersebut.

Beberapa alternatif strategi yang diusulkan antara lain melibatkan daerah untuk ikut serta membiayai program jaminan kesehatan nasional (JKN), mengalokasikan penerimaan cukai hasil tembakau, termasuk meminta BPJS Ketenagakerjaan berbagi klaim.

(Baca juga:Meski Harus Meningal Dunia, Ibu Ini Lebih Memilih Melahirkan Bayinya dengan Sesar Dibanding Melalukan Kemoterapi)

Strategi itu diharapkan bisa memutus defisit BPJS Kesehatan yang terus terjadi sejak diluncurkan pada 2014.

Pada 2014 defisit BPJS Kesehatan Rp3,3 triliun dan naik menjadi Rp5,7 triliun pada 2015.

Pada 2016 defisit BPJS Kesehatan kembali naik jadi Rp9,7 triliun.

Pemicu utama defisit adalah mismatch antara iuran BPJS dan pembiayaan klaim.

Pada semester I 2017 iuran peserta hanya Rp35,96 triliun sementara klaim Rp41,18 triliun.

Artinya rasio klaim 114%.

Per Agustus 2017 defisit BPJS Kesehatan Rp8,52 triliun dan hingga akhir tahun ini diperkirakan melebihi Rp10 triliun.

(Baca juga:Masih Ramai-ramai Soal Operasi Sesar, Ini 14 Tips Agar Ibu Cepat Pulih Setelah Operasi Sesar)

(Agus Triyono)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “BPJS Kesehatan evaluasi klaim bedah sesar”.

Artikel Terkait