Find Us On Social Media :

Catat! Anak Bawah Lima Tahun Jangan Memakai Pasta Gigi Orang Dewasa

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 10 November 2017 | 16:30 WIB

Anak seharusnya juga memakai pasta gigi anak.

Intisari-Online.com – Di pasaran memang banyak dijual pasta gigi khusus untuk anak-anak. Jika hanya untuk menghemat biaya, mungkinkah bila anak-anak menggunakan pasta gigi yang biasa dipakai oleh orangtuanya?

Pasta gigi umumnya mengandung fluorida yang bertujuan untuk mengembalikan mineral di gigi yang hilang akibat asam. 

Plak yang merupakan massa bakteri, jika bertemu dengan gula dari makanan (terutama karbohidrat), akan menghasilkan asam laktat. 

“Asam inilah yang menyebabkan larutnya mineral dari permukaan gigi atau disebut dengan demineralisasi, sehingga gigi menjadi sensitif. Jika proses ini terjadi berulang-ulang, akan menyebabkan gigi berlubang,”jelas Drg. Lala Iwan, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jawa Barat.

BACA JUGA: 

Fluorida akan diserap oleh gigi, untuk menghilangkan plak dan membuat gigi tidak mudah goyang.

Pasta gigi dewasa biasanya mengandung “deterjen” yang lebih banyak. Kadar fluoridanya pun lebih tinggi, yang dimaksudkan membuat gigi lebih bersih dan menghilangkan plak tadi.

Sebenarnya ada batasan kecukupan fluorida untuk semua golongan umur, yang ditetapkan oleh Institute of Medicine (IOM) Amerika Serikat pada 1997. 

Batas atas fluorida yang aman menurut IOM tersebut adalah 0,7 mg/hari untuk bayi 0 – 6 bulan; 0,9 mg/hari untuk kelompok 7 – 11 bulan; 1,3 mg/hari untuk anak umur 1 – 3 tahun; 2,2 mg/hari untuk anak 4 – 8 tahun; serta 10 mg/hari untuk kelompok di atas 8 tahun, termasuk pada wanita yang sedang hamil dan menyusui.

Jika kebanyakan fluorida yang tertelan, maka dapat menyebabkan fluorosis. Padahal, selain dari pasta gigi, kita juga mendapatkan asupan fluorida dari air minum dan makanan yang ditambahi mineral ini.

Penambahan asupan fluorida 0,1 mg/kg berat badan/hari saja dapat menimbulkan gigi burik (mottled), yang merupakan gejala fluorosis ringan. 

Gigi tak lagi putih seperti gigi sehat melainkan pucat dan buram. Kerusakan enamel secara kualitatif dapat terjadi karena peningkatan  konsentrasi fluor selama pembentukan enamel gigi.