Find Us On Social Media :

Hasil Riset, Anak Yang Menguasai Bahasa Asing Cenderung Lebih Berprestasi

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 9 November 2017 | 17:00 WIB

Intisari-online.com - Penelitian berjudul “Reshaping the Mind: The Benefits of Bilingualism”, tulisan dari Ellen Bialystok dari York University pada 2011 menunjukkan bahwa mereka yang menguasai lebih dari satu bahasa mampu berprestasi lebih baik daripada yang hanya menguasai satu bahasa saja.

Tak hanya itu, Bialystok juga menyimpulkan bahwa anak-anak yang menguasai lebih dari satu bahasa, ketika tua kelak akan mampu memperlambat alzheimer. Itu bukan obat penghilang alzheimer, namun hanya memperlambat.

Salah satu contoh kenapa menguasai bahasa asing penting bagi anak terlihat pada penelitian Bialystok:

"Jika dua orang anak berusia lima tahun diberi pernyataan “apel tumbuh dari hidung”, anak yang hanya menguasai satu bahasa akan bingung dan mengatakan bahwa itu konyol; sedangkan anak yang menguasai dua bahasa akan mengatakan: itu aneh tapi secara tata bahasa benar."

Penelitian di Kansas, AS, menunjukkan bahwa siswa taman kanak-kanak yang belajar bahasa asing nilai ujiannya ketika kelas 5 SD akan sangat baik, khususnya dalam pelajaran matematika (Eaton 1994). Ini menunjukkan manfaat besar belajar bahasa asing.

BACA JUGA: 

WAKTU YANG PAS

Ada banyak pendapat soal memperkenalkan bahasa asing kepada anak. Ada yang beranggapan semakin muda diperkenalkan maka akan semakin mudah belajar bahasa asing. Ada pula yang berpendapat bahwa itu bukan jaminan.

Ahli saraf Eric H. Lennenberg berpendapat, sebelum anak memasuki masa puber, daya pikirnya lebih fleksibel dan gampang menyerap pengetahuan baru. Maka lebih mudah bagi anak untuk belajar bahasa asing ketika ia masih belia.

"Pada tiga tahun pertama fondasi untuk berpikir, bahasa, penglihatan, dan karakteristik lain sedang dibangun,” ungkap Ronald Kotulak, penulis buku Inside the Brain (1997).

Masa emas ini sangat menguntungkan bagi anak untuk mempelajari bahasa asing. Sebanyak 50% kemampuan untuk belajar dikembangkan saat awal-awal kehidupan dan 30% ketika berusia delapan tahun.

"Seorang anak lahir dengan kemampuan belajar bahasa apa saja di dunia,” ungkap Caryn Antonini, pendiri  Early Lingo (earlylingo.com).

"Semakin tua seorang anak, semakin tidak mudah belajar bahasa asing. Namun sebelum masa puber, anak akan lebih cepat belajar bahasa asing dengan aksen aslinya,” ungkap Caryn.