Penulis
Intisari-online.com - Apakah Anda sering menggunakan media sosial untuk menelusuri apa yang ada di akun orang lain alias stalking?
Tanpa disadari, kita telah berupaya untuk mempelajari orang lain melalui apa yang diunggahnya di media sosial itu. Kita melihat bahwa ada orang yang rajin mengunggah fotonya di tempat bergengsi, traveling, keluarga, jalan-jalan, dll.
Boleh-boleh saja kok berselancar di media sosial, namun bahaya ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan mereka yang kita lihat di media sosial.
Misalnya, ketika kita merasa kecil hati tidak memiliki tubuh seindah selebgram yang sering kita lihat di Instagram. Kita merasa kurang gaul karena tidak traveling.
BACA JUGA:G-Spot Wanita Itu Nyata Atau Mitos? Inilah sejarah Munculnya G-pot
Bisa pula kita merasa kurang bergengsi jika tidak pernah mengunjungi café yang sedang hits. Atau kita mulai iri dengan pasangan yang baru menikah, ketika kita belum menikah. Iri melihat orangtua dengan anak, dsb.
Ya, jika kita sudah mengalami hal itu, bisa dipastikan di hati kita telah tumbuh rasa. Kecemburuan adalah emosi yang dapat merusak hati. Lama kelamaaniri hati bisa merusak karakter dan kepribadian kita.
Bagaimana caranya agar kita tidak terjebak iri hati? Mari mengevaluasi diri dari beberapa tip berikut, dilansir dari Lifehack.org.
1. Ambil waktu untuk memeriksa reaksi kita terhadap kehidupan orang lain.
Misalnya, saat di media sosial ketika teman kita menerima prestasi, apakah kita merasa iri atau kita turut senang.
Sebaliknya ketika ia gagal, apakah kita bersedih bersamanya, atau kita malah lega.
2. Jika jawabannya adalah ya, bahwa kita merasa iri.
Kini saatnya berhenti sejenak dari media sosial. Apalagi jika kita merasa buruk setelah menghabiskan waktu hanya untuk melihat apa yang baru dari hidup orang lain.
3. Jangan mudah terpengaruh dengan apa yang ditampilkan orang lain khususnya soal harta dan kesuksesan di media sosial.
Karena kita tidak harus memiliki nilai dan prinsip yang sama dengan orang lain.
BACA JUGA:Kejamnya Pergaulan Mama-Mama Jepang
4. Ketimbang membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik membandingkan diri kita masa kini dengan masa lalu.
Setelah itu belajar untuk membenahi diri demi masa depan.
5. Bersyukurlah! Setiap orang memiliki kebahagiaannya masing-masing.
Belum tentu kebahagiaan orang lain cocok dengan kita, demikian pula sebaliknya.