Find Us On Social Media :

Ingatlah Filosofi Pensil, Niscaya Hatimu Akan Bersinar

By Yoyok Prima Maulana, Minggu, 5 November 2017 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com - Bagi sebagian orang, pensil adalah masa kecil. Ketika beranjak dewasa, alat tulis menulis sudah tergantikan dengan pulpen atau bolpoin.

Memang, masih ada yang menggunakan pensil karena pekerjaan atau hobinya.

Pensil merupakan bentuk sederhana alat tulis menulis. Tak rumit meski ada yang membuatnya jlimet.

Berbentuk batang memanjang, bisa bulat atau bersegi, dan arang di bagian tengah. Untuk menggunakannya kita harus merautnya terlebih dahulu.

BACA JUGA: 

Meski sederhana, namun kita bisa belajar banyak darinya. Pensil mengajarkan beberapa hal kehidupan.

1. Pensil mengingatkan bahwa ketika tulisan dibuat, ia hanya menjadi media. Ada tangan yang mengarahkan.

Begitu juga dengan diri kita. Ada tangan, yang kita sebut Tuhan, yang membuat kita berarti. Dia selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.

2. Saat menulis, kita harus berhenti untuk meraut sebab arang sudah "tertelan" kayu. Jika bisa bilang, rautan itu tentu akan menyiksa pensil. Namun ia harus melalui proses itu jika mau berarti.

Begitu juga dengan diri kita. Untuk membuat pikiran tajam kita harus belajar. Untuk membuat pribadi yang lebih baik kita tak jarang harus menderita. Menghadapi segala tantangan.

3. Meski tak semuanya menyatu, namun pensil memiliki pasangan sejati: penghapus. Ia akan menghapus tulisan yang salah.

Kita pun begitu, diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang kita perbuat.

4. Bagian terpenting pensil adalah arang yang ada di dalam. Kayu yang menyelimutinya berfungsi sebagai penopang dan penguat arang.