Find Us On Social Media :

Beragam Kejanggalan Seputar Tragedi Meledaknya Pabrik Mercon di Tangerang

By Ade Sulaeman, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 06:00 WIB

(Baca juga: Saat 100 Personel Brimob Jebol Tembok Pabrik Mercon yang Meledak Demi Selamatkan para Korban)

"Kami masih dalami karena kemarin belum menemukan," ucap Argo.

Padahal, Komisioner Komnas HAM Siane Indriane menemukan ada salah satu korban di RSU Kabupaten Tangerang, masih berusia 15 tahun.

"Korban bernama Siti Fatimah berumur 15 tahun tapi tidak bisa saya temui karena dirawat di ICU," ujar Siane.

Siane mengatakan, Siti menderita luka bakar dengan keparahan 90 persen.

Ada juga anak berusia 13 tahun yang bekerja karena dibawa saudaranya yang direkrut terlebih dahulu.

Selain telah mempekerjakan anak di bawah umur, kata Siane, pabrik petasan itu juga telah memperlakukan para pekerja secara tak manusiawi.

Pasalnya, para karyawan di pabrik itu hanya diupah Rp 40.000 per hari. Upah diberikan kepada puluhan pekerja secara harian.

Pernyataan Siane tersebut tak bisa disangkal lagi. Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi identitas seorang korban ledakan pabrik mercon itu.

(Baca juga: Demi Selamatkan Korban Ledakan Pabrik Mercon, Anggota Brimob Harus Tembus Kobaran Api)

Benar saja, ada anak berusia 14 tahun tewas terpanggang di dalam pabrik itu.

"Kami bersyukur hari ini telah bisa mengidentifikasi satu korban. Namanya Surnah, kelahiran 8 Mei 2003, warga Kampung Salembaran, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko dalam jumpa pers di Posko Ante Mortem RS Polri.

(Akhdi Martin Pratama)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Kejanggalan-Kejanggalan Terbakarnya Pabrik Mercon di Kosambi”.