Find Us On Social Media :

Beragam Kejanggalan Seputar Tragedi Meledaknya Pabrik Mercon di Tangerang

By Ade Sulaeman, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 06:00 WIB

"Selain memukul-mukul gerbang itu dari dalam, mereka juga berteriak meminta tolong," kata Tio seperti dikutip dari Harian Kompas.

(Baca juga: Tragedi Pabrik Mercon: Langit yang Berubah Gelap dan Jeritan Minta Tolong dari Balik Pintu yang Terkunci)

Kendati begitu, polisi tetap bersi kukuh bahwa pintu utama pabrik tersebut tak terkunci saat peristiwa itu terjadi.

Sebab, menurut polisi ada sejumlah karyawan yang menyelamatkan diri melalui pintu itu.

"Jadi keterangan dari saksi, ada beberapa orang korban yang lari lewat pintu depan. Ada keluarga pemilik umurnya 70 tahun juga lari lewat pintu depan. Jadi pintu depan tak dikunci," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Menurut Argo, para korban lebih memilih menyelamatkan diri melalui bagian belakang pabrik karena saat itu bagian depan pabrik terbakar.

Bahkan, warga membobol tembok belakang pabrik untuk membantu mengevakuasi para korban.

"Pas di pintu depan ada gudang terbakar juga, korban tidak berani lewat situ karena panas dan asap tebal," kata Argo.

Selain permasalahan pintu yang terkunci, polemik mengenai adanya korban yang masih berusia dibawah umur muncul kepermukaan.

Pada awalnya, polisi meyakini tidak ada korban yang berusia dibawah umur.