Find Us On Social Media :

Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Rela Berhari-hari ‘Tidur’ Bersama Mayat yang Membusuk

By Ade Sulaeman, Kamis, 26 Oktober 2017 | 17:00 WIB

Intisari-Online.com - Dalam Peperangan Para Sniper Rusia dikenal memiliki semangat tempur bermental baja karena harus melawan pasukan Nazi yang sangat kejam dan brutal.

Dalam peperangan untuk membunuh pasukan lawan sebanyak mungkin, salah satu strategi yang diterapkan sniper Rusia adalah bersembunyi di rongsokan T-34 dan masih ada mayat serdadu yang gugur.

Dari tempat persembunyian yang penuh horor itu sniper Rusia mengincar awak tank Jerman yang sedang mengisi bahan bakar atau amunisi.

Selama sekian hari sniper Rusia menghirup bau busuk dan bertahan dengan logistik milik awak tank yang telah gugur.

(Baca juga: Sadis, para Sniper Ini Tembaki Siapa Saja yang Masuk Jangkauannya, Termasuk Anak-anak dan Wanita)

Kenekatan sniper rusia bersembunyi di dalam tank yang rusak dan masih terdapat onggokan mayat sama sekali tak diperkirakan oleh pasukan patroli Nazi sehingga tempat persembunyian sniper Rusia pun gagal ditemukan

Tak hanya mengerahkan sniper pria, militer Rusia yang juga mengerahkan sniper wanita yang diluar dugaan ternyata lebih tangguh dan ulet dibandingkan para sniper prianya.

Untuk mencetak sniper wanitanya, militer Rusia mendirikan sekolah sniper khusus Central Women’s School for Sniper Training, Moskow, yang dikomandani veteran perang wanita Rusia semasa Perang Sipil Spanyol, NP Chegodaeva.

Kesatuan sniper wanita Rusia langsung membuktikan kehebatannya dengan menumbangkan ratusan prajurit Nazi.

Sejumlah sniper wanita Rusia yang berhasil membunuh musuh (kill) dalam jumlah besar antara lain Maria Ivanova Morozova (192 kill),Lyudmila Pavlichenko (187 kill), Mariya Polivanona (lebih 300 kill), Natalya Koshova (lebih dari 300 kill), dan lainnya.

Dari 1061 sniper wanita Rusia dan para pelatihnya, yang terjun ke medan tempur, setidaknya mereka telah turut andil dalam menewaskan lebih dari 12.000 prajurit Nazi Jemran.

Bagi para sniper Jerman yang bertempur di Rusia khususnya di kota Stalingrad yang menjadi ajang duel sniper paling sengit selama PD II, sniper wanita sebenarnya menjadi target utama.